Foto: Getty Images/iStockphoto/AJ_Watt |
Tidak sedikit orang yang seringkali menerapkan diet ekstrem demi memiliki berat badan ideal. Padahal pola makan yang terlalu ketat juga bisa berisiko terhadap kesehatan.
Spesialis gizi klinik dr Christopher Andrian mengatakan meski banyak program diet yang bertujuan untuk menurunkan berat badan, seseorang perlu mengetahui kondisi tubuhnya sebelum memutuskan memilih pola makan tertentu.
"Nggak semua orang cocok dengan diet keto, diet OCD, semua tergantung kondisi tubuh. Karena setiap orang itu punya persentase lemak, otot, dan air yang berbeda. Supaya berat badan turunnya itu sehat, kita harus turunkan kadar lemak dulu," katanya dalam temu media Dermagene, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/5/2024).
Ada juga yang memakai jalan pintas dengan mengonsumsi obat diet yang dibeli asal secara daring tanpa tau efek sampingnya. Padahal kebanyakan obat pelangsing yang banyak beredar menurunkan berat badan bekerja dengan cara mengurangi cairan dalam tubuh.
"Obat yang dijual di luar sana kan biasanya malah bikin pipis terus, bikin diare, yang keluar apa? Air, bukan lemak. Ketika kita minum air lagi, berat badan akan naik lagi. Malah bikin risiko penyakit lain seperti ginjal," jelasnya.
Maka dari itu, dia menyarankan untuk konsultasi ke dokter sebelum memulai program diet agar diberikan perawatan yang pas. Obat diet boleh dikonsumsi, asal sesuai dengan kebutuhan tubuh dan tentunya oleh resep dokter.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Asal Minum Obat Diet untuk Pangkas Berat Badan Bisa Picu Masalah Ginjal"