Hagia Sophia

24 November 2024

Menurut Pakar, Pola Makan Seperti Ini Akan Miliki Umur Panjang

Ilustrasi menu makanan sehat. (Foto: shutterstock)

Para ahli menemukan pola diet yang diyakini dapat meningkatkan peluang seseorang hidup lebih lama dan menua dengan sehat.

Profesor dari Food and Nutrition di Yonsei University, Kim Hyung Mi mengungkapkan diet Mediterania merupakan pola makan yang terbukti secara ilmiah paling bermanfaat dan seimbang.

"Ketika Anda bertanya apa diet terbaik di dunia, jawabannya adalah diet Mediterania. Tidak diragukan lagi, diet ini selalu menduduki peringkat teratas setiap tahun. Anda dapat menganggapnya sebagai diet yang paling seimbang secara ilmiah," ujar Hyung Mi dikutip dari Korea Times, Rabu (20/11/2024).

Hyung Mi yang juga menjabat sebagai kepala peneliti di Medisola, perusahaan nutrisi di Korea Selatan, menjelaskan diet Mediterania memberikan banyak manfaat yang dapat meningkatkan peluang panjang umur, mendukung penuaan yang sehat, dan menunjang kesehatan secara keseluruhan.

"Penuaan itu alami. Kita tidak bisa menghentikan penuaan. Namun, Anda dapat mengendalikan kecepatan penuaan," imbuhnya.

Ilmu di Balik Diet Mediterania

Hyung Mi menjelaskan pilihan makanan dapat memengaruhi laju penuaan seseorang. Hal tersebut ditentukan oleh kandungan nutrisi yang ada pada makanan yang dikonsumsi.

"Tubuh manusia membutuhkan 40 nutrisi yang berbeda. Kekurangan dan kelebihan keduanya dapat menyebabkan masalah kesehatan, dan saat ini, secara global, kita berada dalam situasi di mana kekurangan dan kelebihan terjadi bersamaan," ungkapnya.

Ia mengaku pertama kali mengenal diet Mediterania saat pendiri Medisola, yang juga mantan pasiennya, berhasil sembuh dari alerginya usai menghabiskan waktu di negara-negara Mediterania. Hal ini memicu rasa penasaran Hyung Mi, yang kemudian mendorongnya meneliti cara mengadaptasi pola makan Mediterania ke kebiasaan makan orang-orang di Korea Selatan.

"Banyak pembicaraan tentang makanan Mediterania, tetapi tidak seorang pun menjelaskan makna gizi di baliknya. Jadi, saya mulai mempelajarinya dan menemukan bahwa mereka (orang-orang yang tinggal di wilayah Mediterania) makan lebih sedikit karbohidrat tetapi menstabilkan gula darah dengan mengonsumsi biji-bijian utuh," terangnya.

Hyung Mi menekankan protein merupakan komponen penting dari diet Mediterania, terutama yang berasal dari ikan dan makanan laut. Diet yang berfokus pada ikan dan makanan laut ini menghasilkan asupan asam lemak omega-3 tinggi yang dapat membantu menyeimbangkan rasio omega-3 dan omega-6. Keseimbangan ini sangat penting untuk mencegah risiko penyakit jantung dan penyakit kronis lainnya.

"Diet khas Mediterania terdiri dari sekitar 40 persen karbohidrat, 20 persen protein, dan 40 persen lemak. Dan lemak ini berkualitas sangat tinggi. Tidak seperti lemak putih yang kita temukan dalam daging, tetapi dikonsumsi dari minyak nabati yang kaya akan omega-3, omega-6, dan omega-9," tuturnya.

Selain nutrisi, asupan kalori juga diperhatikan. Hyung Mi mengatakan asupan kalori harian per makan sebaiknya ditetapkan sekitar 400 untuk wanita, dan 500 untuk pria.

"Jika kita tinjau lebih jauh mengenai diet Mediterania, akan lebih baik jika kita tidak hanya memahaminya dari segi pentingnya makanan itu sendiri, tetapi juga dari segi bagaimana komponen nutrisi dalam makanan masuk ke dalam tubuh kita dan menjaga kesehatan kita," pungkasnya.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pakar Ungkap Pola Makan Seperti Ini Bisa Bikin Panjang Umur, Tertarik Mencoba?"