Ilustrasi kawanan burung terbang. Foto: REUTERS/Tony Gentile |
Pengguna media sosial mengklaim bahwa hewan-hewan di Turki dan Suriah berperilaku aneh sebelum gempa besar berkekuatan 7,8 magnitudo terjadi, disusul oleh gempa lain yang signifikan.
Di media sosial beredar rekaman yang memperlihatkan burung-burung terbang tak menentu di atas gedung-gedung yang tertutup salju, anjing melolong keras. Kemudian, terjadi gempa dahsyat di Turki dan Suriah meratakan bangunan dan menewaskan lebih dari 5.000 orang. Konon, hewan-hewan ini sudah memberikan pertanda akan terjadi bencana.
Sejauh ini memang belum ada verifikasi kebenaran rekaman video yang beredar tersebut. Namun dari segi ilmiah, gagasan bahwa hewan dapat mendeteksi gempa bumi besar sebelum manusia, telah lama menjadi teori yang dipercaya sejak zaman kuno.
Selain itu, memang ada penelitian ilmiah yang mendukungnya. Sama seperti mesin seismologis yang dapat mendeteksi getaran yang tidak terdeteksi oleh tubuh manusia, hewan lebih siap dan sensitif merasakan gempa awal kecil yang bergerak melalui Bumi beberapa detik sebelum gelombang gempa yang lebih kuat melanda, kata para ilmuwan. Mereka bahkan mungkin dapat merasakannya sebelum gempa bumi terjadi.
Menurut US Geology Survey (USGS), perilaku hewan yang tidak normal pada detik-detik sebelum gempa bumi dijelaskan oleh perbedaan antara dua bentuk gelombang seismik. Gelombang primer, atau P, adalah yang pertama dipancarkan dari gempa bumi, bergerak dengan kecepatan beberapa mil per detik dari pusat gempa. Ini lebih terlihat pada hewan, kata USGS. Gelombang P diikuti oleh gelombang sekunder atau gelombang S yang lebih kuat, yang mengguncang tanah dengan gerakan memutar.
"Sangat sedikit manusia yang memperhatikan gelombang P yang lebih kecil yang bergerak paling cepat dari sumber gempa dan tiba sebelum gelombang S yang lebih besar," kata USGS dikutip dari Washington Post. "Tetapi banyak hewan dengan indra yang lebih tajam mampu merasakan gelombang P beberapa detik sebelum gelombang S tiba," jelasnya.
Getaran awal, yang dideteksi dan dianalisis oleh mesin seismologi, juga digunakan oleh sistem peringatan dini untuk memperkirakan terjadinya gempa, biasanya dengan peringatan kurang dari satu menit. Tapi bisakah hewan merasakan gempa lebih awal, dan lebih baik dari mesin modern?
Seorang peneliti mengatakan, hewan mungkin dapat merasakan gempa bahkan sebelum gempa pertama terjadi. "Kami memiliki indikasi yang sangat baik bahwa hewan benar-benar merasakan prekursor gempa bumi, dan itu bukan aktivitas seismik," kata Martin Wikelski dari Max Planck Institute of Animal Behavior yang memimpin studi tentang hal ini.
Dalam studi tinjauan sejawatnya yang diterbitkan pada tahun 2020, para peneliti menempelkan tanda elektronik pada sapi, anjing, dan domba di sebuah peternakan Italia untuk mengamati pergerakan mereka selama beberapa bulan ketika gempa bumi terdeteksi di dekatnya. Mereka menemukan bahwa hewan tersebut luar biasa 'superaktif', yakni bergerak terus menerus selama lebih dari 45 menit, sebelum tujuh dari delapan gempa bumi besar terdeteksi di dekatnya.
Penelitian yang dilakukan dengan perangkat khusus untuk hewan, menunjukkan bahwa hewan mungkin dapat mendeteksi potensi gempa lebih dari 12 jam sebelum manusia, jauh sebelum gempa terjadi.
"Alasan hewan bereaksi tidak biasa belum jelas, katanya. Ada indikasi bahwa mereka berusaha memberitahu kita. Bagaimana mereka melakukannya, kami belum tahu," katanya.
Dia percaya bahwa kemampuan hewan untuk merasakan bahaya mungkin terkait dengan kemampuan mereka untuk berkomunikasi satu sama lain.
"Sapi awalnya mematung, mereka tidak bergerak sama sekali. Dan hal itu membuat anjing-anjing sangat gugup, dan mereka mulai menjadi gila, menggonggong. Kemudian domba menjadi stres. Sapi pun mulai membaca situasi ini dan secara keseluruhan, semua hewan menjadi cemas dan bertingkah gila," kata Wikelski.
Dalam studi Wikelski, hewan mungkin dapat mendeteksi gempa bumi lebih awal hingga 12 mil dari pusat gempa. Dia ingin melakukan lebih banyak penelitian, kemungkinan apakah hewan ternak bereaksi terhadap kadar besi yang dilepaskan di udara oleh tekanan bawah tanah.
"Ada faktor-faktor lain yang tampaknya dipahami oleh hewan-hewan ini,!tetapi itu masih misterius," ujarnya.
Namun, tinjauan tahun 2018 terhadap 700 klaim yang tercatat tentang perilaku hewan abnormal sebelum gempa, membutuhkan lebih banyak bukti sebelum menarik kesimpulan. Para peneliti memusatkan perhatian pada pertanyaan apakah hewan memiliki kemampuan untuk mendeteksi gempa lebih cepat dibandingkan mesin seismik.
Banyak contoh sejarah hewan yang berperilaku aneh akhirnya dijelaskan oleh gempa bumi seismik beberapa detik sebelum gelombang gempa yang lebih besar terjadi. Sejauh ini banyak dari bukti yang ada, terlalu bersifat anekdot dan retrospektif untuk dapat diandalkan.
Namun, ada contoh yang cukup bisa diandalkan dari sejarah dan masa kini. Salah satu kisah anekdot paling awal , yang dikaitkan dengan penulis Romawi Aelian, merinci bagaimana tikus, ular, kelabang, dan kumbang melarikan diri dari kota Helike sebelum wilayah itu dihancurkan oleh gempa bumi dan tsunami pada tahun 373 SM.
Lalu ada contoh di tahun 2016, 15 menit sebelum gempa bumi melanda Oklahoma, Amerika Serikat, burung terbang dalam jumlah yang sangat signifikan sehingga ribuan di antaranya dapat diamati di udara dengan teknologi radar.
Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "Viral Tingkah Aneh Hewan Sebelum Gempa Turki Terjadi"