Hagia Sophia

01 December 2024

Diperkirakan 36 Ribu Wanita RI Kena Kanker Serviks, Banyak Diantaranya Stadium Akhir

Ilustrasi kanker serviks. (Foto: Getty Images/iStockphoto/pepifoto)

Kanker serviks menjadi jenis kanker terbanyak yang dialami oleh wanita setelah kanker payudara. Berdasarkan data GLOBOCAN 2022, diperkirakan ada 36 ribu kasus baru kanker serviks dengan angka kematian mencapai sekitar 21 ribu kasus setiap tahun.

Spesialis obstetri dan ginekologi konsultan onkologi dr Kartiwa Hadi Nuryanto, SpOG(K)Onk menjelaskan bahwa kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV) yang berulang dalam waktu lama. Ia mengatakan infeksi HPV umumnya tidak menunjukkan gejala. Hal tersebut yang membuat pasien seringkali tidak sadar dan akhirnya baru ke rumah sakit setelah mengidap kanker stadium akhir.

"Jadi infeksi ini kita lihat bisa hilang, tapi kalau terkena-kena lagi, dia akan infeksi, yang akhirnya menjadi kanker serviks. Untuk perempuan yang tidak terganggu imunnya, butuh 15-20 tahun untuk menjadi kanker," kata dr Kartiwa ketika ditemui awak media di Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2024).

Salah satu tantangan yang dihadapi tenaga medis di lapangan adalah masih banyaknya wanita yang takut melakukan pemeriksaan dini. Hal ini disebabkan oleh masih adanya stigma dan kabar tidak benar terkait kanker serviks.

Padahal menurut dr Kartiwa pemeriksaan dini sangat penting lantaran berkaitan pencegahan keparahan kondisi pasien. Pasien yang didiagnosis kanker pada stadium awal memiliki kemungkinan sembuh lebih besar dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik setelahnya.

dr Kartiwa mengatakan ada banyak faktor yang membuat banyak wanita takut untuk melakukan pemeriksaan dini kanker serviks. Salah satunya karena takut dengan hasil yang akan keluar nantinya.

"Sebenarnya ketakutan utama adalah malu, kedua karena takut hasil, kemudian tidak mendapat dukungan, mereka juga tidak mau karena takut mahal, dan kemudian tempatnya jauh. Tolong juga diluruskan penyakit kanker serviks tidak ada hubungannya dengan gaya hidup seksual yang 'nakal', itu yang akhirnya menjadi momok," kata dr Kartiwa.

Oleh karena itu, dr Kartiwa mengajak seluruh wanita di Indonesia untuk tidak takut melakukan pemeriksaan.

Adapun beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko kanker serviks adalah tipe virus paling banyak HPV tipe 16 dan 18, lalu keadaan imunitas yang rendah, kebiasaan merokok, dan aktif secara seksual.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ada 36 Ribu Wanita RI Kena Kanker Serviks, Banyak yang Ketahuan di Stadium Akhir"