Foto: Getty Images/iStockphoto/loops7 |
Indonesia kembali diterpa kenaikan kasus COVID-19, diduga imbas subvarian Omicron XBB. Data terakhir per Jumat (4/11/2022), kasus baru harian COVID-19 tembus 5 ribu dengan angka 5.303 kasus baru, dibarengi 31 kasus kematian. Lantas demikian, apa saja gejala Omicron XBB yang perlu diwaspadai?
Menurut Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sekaligus spesialis paru RS Persahabatan dr Erlina Burhan, SpP(K), sejauh ini gejala akibat Omicron XBB ditemukan tidak lebih berat dibandingkan varian-varian Corona yang sudah ada sebelumnya.
"Hingga saat ini gejala (subvarian Omicron) XBB dan XBC mirip gejalanya (dengan) COVID Omicron secara umum," ujarnya dalam konferensi pers virtual 'Update Kasus COVID dan Rekomendasi Terbaru IDI', Kamis (3/11).
Daftar gejala pada pasien COVID-19 dengan infeksi subvarian Omicron XBB menurut dr Erlina meliputi:
- Demam
- Batuk
- Lemas
- Sesak
- Nyeri kepala
- Nyeri tenggorokan
- Pilek
- Mual
- Muntah
- Diare
Tidak Ada Anosmia?
Bersamaan dengan Omicron XBB, subvarian XBC juga kini disoroti dunia. Diketahui, subvarian Omicron XBC merupakan hasil kombinasi dari varian Delta, yakni varian Corona yang sempat memicu lonjakan kasus COVID-19 besar-besaran di RI tahun lalu dengan tingkat fatalitas yang tinggi.
Namun begitu menurut dr Erlina, hingga kini belum bisa dipastikan apakah Omicron XBC bakal menimbulkan fatalitas setingkat Delta. Walau terdapat kemungkinan, gejala anosmia layaknya pada varian Delta mungkin timbul pada pasien Omicron XBC .
"Meskipun belum ada laporan bukti ilmiah resmi, mengingat XBC merupakan kombinasi varian Delta, gejala anosmia dan ageusia yang merupakan gejala khas varian Delta mungkin dapat terjadi," tertera dalam paparan dr Erlina.
"Hingga saat ini, belum ada laporan ilmiah resmi yang menyatakan XBB dan XBC menyebabkan COVID-19 dengan gejala yang lebih berat," sambungnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Gejala Khas Omicron XBB yang Diduga Bikin COVID-19 RI Naik Lagi, Ada Anosmia?"