Ilustrasi anak terpapar sinar matahari (Foto: Getty Images/ArtMarie) |
Kebiasaan 'menjemur' anak di bawah sinar matahari pagi masih sering dilakukan banyak orang tua di Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai upaya orang tua memenuhi kebutuhan vitamin D si buah hati.
Spesialis anak dr Kanya Ayu Paramastri, SpA mengatakan menjemur anak saja ternyata tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin D pada anak.
"Bayangan kita usia anak 2-3 tahun, usia SD saat dia terpapar sinar matahari, dijemur kan. Ternyata, pas diikutin masih aja kurang (vitamin D)," ujar dr Kanya di Pluit, Jakarta Utara, Sabtu (27/7/2024).
"Dan makin tua usia si anak, bukannya makin rendah kadar kekurangannya, ternyata makin tinggi. Anak yang kekurangan vitamin D itu makin banyak," sambungnya.
dr Kanya membenarkan menjemur anak di bawah sinar matahari merupakan salah satu cara untuk mengaktivasi vitamin D aktif. Hal ini dikarenakan bantuan dari ultraviolet B (UVB) dari matahari.
"UVB dan sinar matahari akan mengaktivasi menjadi vitamin D aktif. Jadi sumber vitamin D-nya harus ada dulu. Baru si matahari akan mengaktivasi vitamin D ini," katanya.
Di sisi lain, para orang tua harus juga harus memberikan makanan atau minuman yang kaya akan vitamin D kepada anak.
"Sumber vitamin D-nya bisa didapatkan dari makanan. Kita biasa mikirnya susu, keju. Ternyata tidak, justru sumber vitamin D terbanyak dari produk laut seperti ikan, kerang, dan udang," tambah dr Kanya.
"Jadi asupan nutrisinya ada dulu, baru dijemur tadi untuk mengaktivasi vitamin D yang ada di kulit.
dr Kanya mengimbau kepada para orang tua untuk jangan berlama-lama dalam menjemur anak di bawah sinar matahari. Menurutnya, 60 menit per hari sudah cukup dan bisa dilakukan antara pukul 10.00 hingga 13.00.
"Dari awal kelahiran sudah boleh dijemur. UVB terbaik itu jam 10.00 sampai 13.00. Tapi, karena kita dekat dengan khatulistiwa maka ada UV-UV lain yang jahat dan berisiko kanker kulit," tambahnya.
"Tapi, tetep dijemur nggak perlu lama-lama, 30 menit depan, 30 menit belakang. Tidak perlu langsung, tapi terbagi boleh," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Anak Kurang Vitamin D, Cukupkah 'Dijemur' Saja? Ini Kata Dokter"