Ilustrasi ASI. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Miljan Živković) |
Media sosial diramaikan dengan tren mengolah Air Susu Ibu (ASI) menjadi bubuk atau dengan cara freeze-dried. Disebutkan bahwa masa tahan ASI bubuk akan lebih lama dan penyajiannya lebih praktis dibandingkan metode pemberian ASI pada umumnya.
Praktik membuat ASI bubuk ini sudah populer sejak tahun 2023. ASI bubuk disebut menjadi solusi yang praktis bagi ibu menyusui karena memiliki masa tahan lebih lama, mencapai tiga tahun.
Tapi apakah metode ini direkomendasikan? Bagaimana tanggapan para pakar mengenai ASI bubuk ini? Simak penjelasannya.
Proses pembuatan ASI bubuk
Dikutip dari laman Parents, proses pembuatan ASI bubuk pertama kali dilakukan dengan memerah ASI dan membekukannya. Kemudian ASI dimasukkan ke deep vacuum untuk melepaskan udara di dalamnya.
Selanjutnya, ASI tersebut dikirimkan ke perusahaan untuk diolah menjadi bubuk. Dalam prisesnya, ASI akan dibekukan sampai di bawah suhu -40 derajat Celcius. Proses ini akan memicu reaksi sublimasi yang memproses ASI beku menjadi gas dan menyisakan bubuk tanpa kandungan uap air.
Setelah kandungan air dihilangkan seluruhnya, ASI akan berbentuk seperti bubuk halus. Jika dilihat secara kasat mata, bentuk ASI bubuk akan menyerupai susu formula.
Apakah ASI bubuk direkomendasikan?
Academy of Pediatrics (AAP) belum mengatur tentang pemberian ASI bubuk untuk bayi. Sejauh ini juga tidak banyak penelitian tentang apakah ASI bubuk aman dikonsumsi.
Layanan Kesehatan Alberta di Kanada mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tidak merekomendasikan penggunaan ASI bubuk.
"Sebagai dokter anak umum, saya mencoba untuk tetap berpegang pada pedoman AAP, pedoman CDC, pedoman FDA, dan mereka belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai keamanan dan kemanjuran ASI kering-beku," jelas Dr Neela Sethi, spesialis anak dan konsultan laktasi kepada Parents.
Dr Sethi mengatakan ASI eksklusif diberikan sampai usia anak 6 bulan. Selain itu ASI sendiri adalah 100 persen nutrisi untuk bayi.
"Kami tidak 100 persen mengetahui bahwa hal ini berlaku pada ASI bubuk," katanya.
Sependapat, Dr Joanna Parga-Belinkie, ahli neonatologi di RS Anak Philadelphia mengatakan belum banyak penelitian dilakukan untuk melihat manfaat dan keamanan dari proses pembuatan ASI bubuk ini. Ada juga kekhawatiran akan kontaminasi dan proses pengeringan-beku tidak menghilangkan bakteri dan virus dalam ASI.
"Sebagai pengingat, ASI dapat disimpan hingga satu tahun di dalam freezer, yang cukup untuk sebagian besar keluarga," ujar dr Joanna.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Viral Tren ASI Diolah Jadi Bubuk, Apakah Aman untuk Bayi? Begini Kata Pakar"