![]() |
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/ktsimage) |
Pakar kesehatan di Alabama, AS, telah meningkatkan kewaspadaan terhadap virus baru, dikenal sebagai virus Camp Hill. Virus yang mematikan ini telah ditemukan pada tikus tanah di Alabama, yang memicu kekhawatiran tentang potensi penularan ke manusia.
Virus Camp Hill yang dianggap sebagai "henipavirus" pertama di Amerika Utara, ditemukan oleh para peneliti di University of Queensland, menurut laporan media. Virus ini termasuk dalam famili yang sama dengan virus Nipah dan Hendra yang mematikan, memiliki tingkat kematian yang mengkhawatirkan sekitar 70 persen di antara individu yang terinfeksi.
Dr David Dyjack, seorang pakar kesehatan masyarakat di National Environmental Health Association, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan bahwa virus baru seperti ini dapat mengancam seluruh umat manusia.
"Yang menjadi perhatian kami dalam bidang kesehatan masyarakat adalah kami memiliki virus ini dengan [kami yakin] tingkat kematian yang sangat tinggi, dan jika virus ini bermutasi dan menular ke manusia, dan menyerang ginjal, seperti yang telah kita lihat pada beberapa hewan, hal itu dapat menjadi ancaman yang sangat besar bagi seluruh umat manusia," katanya dikutip dari The Economic Times.
Patogen baru tersebut belum menginfeksi manusia, tetapi patogen lain dalam famili yang sama dapat menyebabkan radang sumsum tulang belakang dan otak, pembengkakan otak, gangguan pernapasan, kerusakan ginjal, dan kerusakan hati.
"Menurut saya, ada tiga hal yang membuat saya tidak bisa tidur di malam hari: Pertama, perang nuklir. Kedua, implikasi perubahan iklim, dan ketiga, pandemi global. Virus Camp Hill menjadi fokus utama pandemi," lanjutnya.
Virus ini masih baru, yang berarti diperlukan penelitian baru mengenai dampaknya pada manusia, karena belum ada orang yang terinfeksi.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ngeri! Ilmuwan AS Temukan Virus Baru, Tingkat Kematiannya Mirip Virus Nipah"