Hagia Sophia

09 February 2025

Ini Riwayat Kesehatan Paus Fransiskus, Dari Masalah Lutut Hingga Bronkitis

Paus Fransiskus. (Foto: via REUTERS/Tatan Syuflana)

Vatikan melaporkan Paus Fransiskus sakit bronkitis namun tetap melanjutkan aktivitas di kediamannya. Sebelum kabar bronktisnya, Paus Fransiskus mengungkap mengalami pilek parah.

"Karena bronkitis yang dia alami akhir-akhir ini, dan untuk melanjutkan kegiatannya, pada hari Jumat, 7 Februari, dan Sabtu, 8 Februari, audiensi Paus Fransiskus akan diadakan di Casa Santa Marta," tulis pengumuman Vatikan dikutip dari Catholic News Agency, Jumat (7/2/2025).

Pemimpin gereja Katolik Roma sejak tahun 2013 ini sudah beberapa kali dirawat di rumah sakit karena masalah kesehatan. Dia juga pernah menjalani operasi besar pada saat muda untuk mengangkat sebagian paru-parunya.

Dia juga sering mengeluhkan linu panggul, atau nyeri saraf, yang membuatnya sulit berjalan dan berdiri. Dua tahun lalu, ligamen lututnya terkilir dan mengalami patah tulang kecil di salah satu lututnya yang memaksanya menggunakan kursi roda dan alat bantu jalan selama lebih dari setahun.

Diberitakan APNews, Paus Fransiskus yang saat ini berusia 88 tahun memiliki dokter pribadi, Dr Roberto Bernabei, yang merupakan dokter spesialis penyakit dalam dan geriatri di Universitas Katolik Hati Kudus di Roma. Ia juga memiliki perawat pribadi, Massimiliano Strappetti, seorang karyawan sistem kesehatan Vatikan yang menurut Fransiskus telah menyelamatkan hidupnya ketika dia didiagnosis masalah usus pada tahun 2021.

Pada tahun 2022, Fransiskus menunjuk Strappetti sebagai "asisten perawatan kesehatan pribadinya." Strappetti dan Bernabei biasanya menemani Fransiskus dalam perjalanan ke luar negerinya.

Berikut riwayat kesehatan Paus Fransiskus

Masalah perut
Pada tahun 2023, Vatikan mengatakan Paus membutuhkan operasi untuk memperbaiki laparokel, hernia yang terkadang terbentuk di atas bekas luka, biasanya akibat pembedahan. Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh obesitas atau kelemahan otot dinding perut.

Sebuah pernyataan mengatakan tim medisnya telah memutuskan bahwa operasi, yang akan dilakukan dengan anestesi umum, diperlukan karena kondisi tersebut menyebabkan penyumbatan usus yang menyakitkan.

Di bulan Juli 2021, Paus menjalani operasi pengangkatan 33 cm usus besarnya dalam operasi enam jam yang ditujukan untuk mengatasi kondisi usus yang menyakitkan yang disebut divertikulitis.

Masalah paru-paru dan saluran pernapasan
Ketika berusia 21 tahun, Jorge Bergoglio saat itu menderita radang selaput dada dan sebagian paru-parunya diangkat di Argentina.

Pada bulan Maret tahun 2023, Paus dibawa ke rumah sakit setelah mengeluh bahwa ia mengalami kesulitan bernapas. Ia pulih dengan cepat setelah menerima antibiotik untuk bronkitis. Pada bulan April, dokternya menyuruhnya untuk tidak menghadiri kebaktian Jumat Agung di luar ruangan karena cuaca dingin di Roma.

Punggung dan lutut
Paus telah lama menderita linu panggul, kondisi saraf kronis yang menyebabkan nyeri punggung, pinggul, dan kaki. Penyakit yang kambuh menyebabkan Paus tidak menghadiri kebaktian Malam Tahun Baru dan Hari Tahun Baru pada bulan Desember 2020, pertama kalinya masalah kesehatan menyebabkannya tidak menghadiri acara keagamaan besar.

Pada tahun 2022, ia terpaksa membatalkan perjalanan ke Lebanon, Republik Demokratik Kongo, dan Sudan Selatan karena masalah berjalannya. Ia menjadwalkan ulang perjalanan ke Afrika dan pergi ke kedua negara tersebut awal tahun ini. Paus sekarang menggunakan kursi roda atau tongkat sehari-harinya.

Kesehatan mental
Paus Fransiskus mengatakan pada tahun 2021 ia menemui seorang psikiater di negara asalnya Argentina ketika ia masih menjadi pendeta muda yang membantunya mengatasi kecemasan selama masa kediktatoran militer. Ia mengatakan ia telah belajar untuk mengatasi masalah tersebut melalui berbagai mekanisme, termasuk mendengarkan musik Johann Sebastian Bach.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Riwayat Kesehatan Paus Fransiskus, Bronkitis sampai Masalah Lutut"