Hagia Sophia

09 February 2025

Uganda Lakukan Uji Klinis Vaksin Strain Baru untuk Hadapi Wabah Ebola

Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Manjurul)

Dalam pertama kalinya secara global, Kementerian Kesehatan Uganda, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan mitra lainnya hari ini meluncurkan uji coba kemanjuran klinis pertama untuk vaksin dari Ebola dari spesies virus Sudan, dan pada kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk uji coba vaksin acak, dalam keadaan darurat.

"Ini adalah uji coba pertama untuk menilai kemanjuran klinis vaksin terhadap penyakit virus Ebola Sudan," kata WHO dalam keterangannya dikutip Jumat (7/2/2025).

Peneliti utama dari Universitas Makerere dan Institut Penelitian Virus Uganda (UVRI), dengan dukungan dari WHO dan mitra lainnya, telah menyiapkan uji coba dalam 4 hari sejak wabah dikonfirmasi pada 30 Januari. Ini adalah uji coba pertama untuk menilai kemanjuran klinis vaksin terhadap penyakit Ebola akibat virus Sudan.

Kandidat vaksin disumbangkan oleh IAVI, dengan dukungan keuangan dari WHO, Koalisi untuk Inovasi Kesiapan Epidemi (CEPI), Pusat Penelitian Pembangunan Internasional Kanada (IDRC), dan Otoritas Kesiapan dan Respons Darurat Kesehatan Komisi Eropa (HERA) dan dukungan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC Afrika).

"Ini adalah pencapaian penting menuju kesiapsiagaan pandemi yang lebih baik, dan menyelamatkan nyawa ketika wabah terjadi," kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.

Gejala infeksi Ebola termasuk demam, kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, dan sakit tenggorokan, diikuti dengan muntah, diare, ruam, dan pendarahan internal dan eksternal. Penyakit ini ditularkan melalui kontak dengan cairan dan jaringan tubuh yang terinfeksi.

Virus Ebola Sudan memiliki tingkat kematian tinggi, membunuh setidaknya 40% dari mereka yang terinfeksi, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Uganda saat ini sedang mengalami wabah penyakit keenam terkait Ebola.

Empat puluh kontak korban pertama wabah ini akan divaksinasi dalam fase peluncuran ini yang dilakukan bersama dengan otoritas Uganda dan WHO. Sementara itu Kementerian kesehatan Uganda telah mengkonfirmasi 234 kontak yang terdaftar untuk dipantau.

"Ini menandai tonggak utama dalam respons darurat kesehatan masyarakat dan menunjukkan kekuatan kolaborasi untuk keamanan kesehatan global," kata direktur WHO untuk Afrika Matshidiso Moeti.

"Jika terbukti efektif, vaksin akan semakin memperkuat langkah-langkah untuk melindungi masyarakat dari wabah di masa depan," tandasnya.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Perangi Wabah Ebola Mematikan, Uganda Mulai Uji Klinis Vaksin Strain Baru"