![]() |
Foto ilustrasi: Getty Images/marrio31 |
Sebuah studi terbaru yang dipimpin oleh para peneliti di Harvard TH Chan School of Public Health, Ben-Gurion University dan University of Leipzig menyoroti manfaat kognitif dari diet hijau Mediterania, yang mencakup teh hijau.
Dari data uji coba DIRECT PLUS, para peneliti menemukan partisipan yang menjalani diet ini menunjukkan kadar protein lebih rendah berkaitan dengan percepatan penuaan otak.
Temuan ini menunjukkan senyawa anti-inflamasi dalam teh hijau dapat membantu menjaga fungsi kognitif. Selama lebih dari 18 bulan, studi ini menunjukkan bahwa diet dapat menjadi alat praktis untuk memperlambat penanda penurunan otak dan mendukung ketajaman mental jangka panjang.
Bagaimana Teh Hijau Mendukung Kesehatan Otak?
Diet hijau Mediterania dibangun di atas diet Mediterania tradisional, yang menekankan sayuran, biji-bijian utuh, protein rendah lemak, dan lemak sehat.
Diet ini diperkaya dengan teh hijau, tanaman yang kaya akan antioksidan dan senyawa anti-inflamasi. Para peserta mengikuti diet tersebut selama 18 bulan, sementara para peneliti memantau efeknya terhadap penuaan otak dan penanda protein.
Molekul bioaktif dalam teh hijau diyakini dapat mengurangi peradangan, faktor kunci dalam penurunan kognitif, mendukung daya ingat, perhatian, dan fungsi otak secara keseluruhan.
Para peneliti melacak usia otak dengan menganalisis kadar protein darah yang terkait dengan penurunan neurologis, termasuk penanda yang berkaitan dengan penyakit Alzheimer dan gangguan kognitif ringan. Peserta yang menjalani diet Mediterania hijau menunjukkan kadar protein yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang menjalani diet Mediterania standar yang sehat atau tradisional.
"Mempelajari protein yang bersirkulasi dalam darah memungkinkan kita untuk mengamati bagaimana proses penuaan otak dipengaruhi oleh gaya hidup dan perubahan pola makan," kata Anat Meir, seorang peneliti pascadoktoral di Harvard Chan School, dikutip dari Times of India.
Implikasi Diet Mediterania Hijau Terhadap Kesehatan Kognitif
Studi ini menyoroti bahwa diet dapat menjadi strategi proaktif untuk menjaga ketajaman mental dan berpotensi menunda penurunan kognitif terkait usia. Memasukkan teh hijau ke dalam makanan sehari-hari dapat menyediakan senyawa anti-inflamasi yang mendukung fungsi otak.
Penulis senior Iris Shai menekankan bahwa temuan ini menawarkan wawasan baru tentang bagaimana intervensi diet dapat membantu menjaga kognisi, memberikan pendekatan yang sederhana, tetapi efektif untuk kesehatan otak jangka panjang.
Untuk menerapkannya, minumlah 1-2 cangkir teh hijau setiap hari. Selain itu, jalani pola makan seimbang bergaya Mediterania yang kaya akan sayuran, kacang-kacangan, dan lemak sehat.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Studi Harvard Beberkan Bukti Teh Hijau Bisa Perlambat Penuaan Otak"