Hagia Sophia

22 March 2023

Tingkat Kematian Beijing Lewati Angka Kelahiran di 2022, Pertumbuhan Mulai Minus

Ilustrasi populasi di China. (Foto: AP/Mark Schiefelbein)

Krisis populasi, tingkat kematian di ibu kota China, Beijing, melampaui angka kelahiran di 2022. Data resmi yang dirilis Selasa (21/3/2023) menunjukkan pertumbuhan populasi alami 'minus' pertama kalinya sejak 2003.

Tingkat kematian di kota berpenduduk 21,84 juta, salah satu pusat kota terpadat di negara itu, naik menjadi 5,72 kematian per 1.000 orang. Sementara tingkat kelahiran turun menjadi 5,67 kelahiran per 1.000 orang, menurut statistik resmi yang dikeluarkan pemerintah Beijing.

Penurunan populasi Beijing sejalan dengan tren nasional populasi China, yang turun tahun lalu untuk pertama kalinya dalam enam dekade.

Menyusutnya populasi dikaitkan dengan banyak orang yang enggan memiliki anak akibat beban biaya hidup terutama di kota-kota besar yang luas seperti Beijing, pertumbuhan ekonomi yang lemah, dan pergeseran budaya dalam membesarkan keluarga.

Pada awal Desember, pencabutan pembatasan ketat COVID-19 secara nasional juga memicu gelombang infeksi dan menyebabkan kematian dalam jumlah yang tidak diketahui.

Itu adalah penyusutan pertama populasi alami Beijing sejak 2003, dengan pertumbuhan populasi alami minus 0,05 per 1.000 orang tahun lalu.

Data tersebut didasarkan pada survei sampel yang dimulai pada 1 November. Tidak disebutkan berapa lama survei tersebut berlangsung.

Tingkat kelahiran China tahun lalu adalah 6,77 kelahiran per 1.000 orang, terendah dalam catatan, sedangkan tingkat kematian negara itu, tertinggi sejak 1974, adalah 7,37 kematian per 1.000 orang.
























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Makin Krisis, Populasi Beijing China Menyusut Pertama Kalinya Sejak 2003"