Foto: NASA |
Gerhana Matahari total memungkinkan para ilmuwan mengungkap misteri Tata Surya. Saat gerhana tanggal 8 April di Amerika Utara, ketika Bulan untuk sementara mengaburkan wajah Matahari, berbagai eksperimen akan dilakukan untuk lebih memahami misterinya.
NASA akan meluncurkan roket dan pesawat khusus WB-57 untuk melakukan penelitian terhadap Matahari dan Bumi yang hanya mungkin dilakukan saat gerhana. Empat pilot NASA, bersama-sama menerbangkan dua pesawat WB-57 itu.
Mereka akan mengikuti jalur totalitas atau kegelapan total gerhana dari barat daya ke timur laut, sehingga akan tetap berada dalam bayangan saat Bulan melintasi Matahari selama 7 menit, dibandingkan dengan 4 menit di darat. Tim akan mempelajari gerhana dengan berbagai instrumen di ketinggian 5 km.
WB-57 terbang jauh lebih tinggi dari pesawat komersial yang memungkinkannya untuk terbang di atas awan. Artinya, walaupun cuaca buruk, tetap tidak menghalanginya.
Selain itu, ketinggian tersebut menempatkan jet di atas sebagian besar atmosfer Bumi, sehingga memungkinkan kamera mengambil gambar lebih tajam dan menangkap panjang gelombang, seperti cahaya inframerah, yang tidak sampai ke tanah.
"Sungguh sangat menarik melakukan misi ini. Saya hanya ingin mengalami berada di sana dalam momen gerhana itu dan membiarkan bayangan menelan Anda," kata salah satu pilot NASA yang akan menerbangkan WB-57, Tony Casey yang dikutip detikINET dari BBC.
Sekitar dua jam sebelum gerhana, kedua pesawat lepas landas dari Ellington Field dekat Johnson Space Center NASA di Houston, Texas dan menuju Meksiko. Pada saat gerhana, pesawat akan melaju dengan kecepatan 740 km/jam.
Kecepatan tersebut jauh di bawah kecepatan bayangan gerhana, yang akan bergerak sekitar 2.500 km/jam. Namun sudah cukup untuk memberikan waktu melihat yang lebih lama dibandingkan di darat.
WB-57 sangat cocok untuk mempelajari gerhana karena jangkauannya yang jauh, sekitar 4.000 km, dan lamanya waktu yang dapat mereka habiskan di udara, sekitar 6,5 jam. Pesawat ini tak hanya digunakan untuk gerhana, NASA juga memakainya untuk misi penelitian atau fotografi, seperti mengamati peluncuran roket.
November 2022, Casey menerbangkan salah satu pesawat dan memotret misi Artemis I NASA ke Bulan, peluncuran perdana roket Space Launch System (SLS) baru yang sangat besar, dan juga memotret peluncuran pertama roket Starship SpaceX di 2023.
Casey jelas memiliki salah satu pekerjaan paling mengesankan. "Saya pria dari kota kecil di Northwest Alabama. Entah bagaimana, saya berada posisi ini di mana saya terbang dengan pesawat sangat unik di tepi atmosfer dan melihat peluncuran roket dan sekarang gerhana. Saya hanya berusaha melakukan yang terbaik," katanya.
Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "Pesawat Canggih NASA Pengejar Gerhana Matahari Siap Beraksi"