Hagia Sophia

23 January 2025

Wanita Lansia Ini Merasa Lebih Nyaman Tinggal di Penjara

Lansia di Jepang. (Foto: Aisyah Kamaliah)

Sejumlah lansia wanita di Jepang yang mengalami kesepian memilih untuk menetap di dalam penjara. Kamar-kamar di dalam penjara wanita Tochigi dipenuhi penghuni yang lansia, bahkan harus dibantu saat berjalan.

Salah satu tahanan di Tochigi yang terletak di utara Tokyo adalah Akiyo, bukan nama sebenarnya, yang dihukum karena mencuri makanan. Wanita berusia 81 tahun itu mengaku hidup dalam kemiskinan.

Bahkan, ini menjadi kali kedua dia dipenjara. Sebelumnya, ia ditangkap dengan kesalahan yang sama saat usianya masih 60-an.

"Jika saya stabil secara finansial dan memiliki gaya hidup yang nyaman, saya pasti tidak akan melakukannya," katanya yang dikutip dari CNN.

Ketika melakukan pencurian keduanya, Akiyo hidup dari uang pensiun yang 'sangat kecil' yang hanya dibayarkan setiap dua bulan. Ia harus bertahan hidup dengan uang yang tersisa kurang dari $40 atau 654 ribu rupiah selama dua minggu hingga pembayaran berikutnya.

"Saya membuat keputusan yang buruk dan mencuri, karena mengira itu akan menjadi masalah kecil," katanya. Namun, kesalahan itu membuatnya harus di penjara.

Dengan sedikit dukungan keluarga, Akiyo tidak lagi peduli dengan masa depan, atau apa yang akan terjadi padanya. Bahkan, anaknya yang berusia 43 tahun sudah tidak lagi peduli dengannya.

"Saya merasa tidak peduli lagi dengan apa yang terjadi. Tidak ada gunanya saya hidup, dan hanya ingin mati," ungkapnya.

Namun, selama di penjara Akiyo bertemu dengan banyak orang baik. Menurutnya, kehidupan di tempat itu yang terbaik untuknya.

"Ada orang-orang yang sangat baik di penjara ini. Mungkin kehidupan ini adalah yang paling stabil bagi saya," tutur Akiyo.

Rela Bayar Demi Masuk Penjara

Seorang penjaga atau sipir di Tochigi, Takayoshi Shiranaga, mengungkapkan banyaknya lansia yang ingin menetap di dalam penjara. Bahkan, ada yang sampai ingin membayar untuk tinggal selamanya.

"Ada orang yang mengatakan mereka akan membayar 20.000 atau 30.000 yen (sekitar 2-3 juta rupiah) sebulan (jika mereka bisa) untuk tinggal di sini selamanya," ujarnya.

Dalam merawat para lansia yang ditahan, penjara tersebut telah dilengkapi fasilitas yang mungkin dibutuhkan sesuai dengan usia tahanannya. Di seluruh Jepang, jumlah narapidana berusia 65 tahun atau lebih hampir empat kali lipat dari tahun 2003 hingga 2022, dan hal itu mengubah sifat penahanan.

Shiranaga mengatakan kini para sipir penjara harus membantu mengganti popok tahanan, membantu mereka mandi, dan juga makan.

"Pada titik ini, rasanya lebih seperti panti jompo daripada penjara yang penuh dengan penjahat terpidana," sambungnya.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pengakuan Lansia Kesepian di Jepang yang Pilih Hidup di Penjara"