Hagia Sophia

13 February 2025

Kasus Influenza Jadi Wabah Terburuk di Jepang dalam Beberapa Dekade

Ilustrasi warga Jepang pakai masker (Foto: Yuichi Yamazaki/AFP/Getty Images)

Jepang sedang bergulat dengan salah satu wabah influenza terburuk dalam beberapa dekade, dengan jumlah infeksi mencapai rekor tertinggi sejak pencatatan dimulai pada tahun 1999. Pejabat kesehatan setempat memperingatkan bahwa wabah ini dapat memenuhi rumah sakit.

Menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, sekitar 317.812 kasus dilaporkan di 5.000 institusi medis yang ditunjuk pada minggu terakhir Desember 2024.

Ini setara dengan rata-rata 64,39 pasien per fasilitas, yang jauh melampaui ambang batas peringatan yang ditetapkan Jepang, yaitu 30 pasien per fasilitas. Jumlah tersebut turun menjadi sekitar 54.594 kasus pada minggu terakhir Januari 2025. Ini setara dengan rata-rata 18,38 pasien per fasilitas.

"Beberapa orang telah terjangkit influenza dua kali, dengan jenis virus influenza yang berbeda pada kali kedua. Ada pasien yang sebelumnya mengidap influenza Tipe A subtipe H2, yang kemudian terjangkit influenza Tipe A subtipe H3, begitu pula mereka yang terjangkit influenza Tipe B," kata dr Hiromichi Itoi dari Klinik Oji-Kamiya Naika-Geka, dikutip dari CGTN.

"Satu tipe mungkin telah berkurang, tetapi ada kemungkinan jumlahnya akan meningkat dengan virus yang berbeda. Sulit untuk mengatakan wabah ini telah berkurang pada tahap ini," lanjutnya.

Fasilitas medis di Jepang juga sedang didorong hingga batas maksimal, karena jumlah pasien terus tinggi.

Ada juga kekhawatiran yang kuat mengenai kekurangan obat-obatan, yang disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor termasuk masalah produksi, pembelian panik, dan distribusi stok yang tidak merata.

"Meskipun Anda meresepkan obat, obat tersebut mungkin tidak tersedia di apotek. Jadi terkadang, kami terpaksa beralih ke obat dengan efek yang sama. Atau terpaksa beralih ke bubuk alih-alih tablet, atau tidak punya obat untuk diresepkan. Mengenai obat antivirus untuk influenza, kami perlahan mulai mengatasinya, sebagian karena penurunan jumlah pasien sejak Februari," kata dr Hiromichi.

Meskipun jumlah pasien influenza menurun di Jepang, para ahli menyarankan agar masyarakat tetap berhati-hati dengan menghimbau masyarakat untuk mencuci tangan secara teratur dan mengenakan masker di lingkungan yang ramai.


























Artikel ini telah tayang di sport.detik.com dengan judul "Kasus Influenza Naik di Jepang, Jadi Wabah Terburuk dalam Beberapa Dekade"