Hagia Sophia

24 June 2023

Kisah Keluarga Perkawinan Sedarah di AS yang Gemparkan Dunia

Potret keluarga Whittaker. (Foto: Dok. screenshot youtube)

Baru-baru ini, publik dihebohkan dengan kasus inses atau hubungan intim sedarah di Bukittinggi, Sumatera Barat. Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar dalam pertemuan Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Anak yang berlangsung di rumah dinas Wali Kota Bukittinggi, Rabu (22/6/2023).

"Anak kita, dari usia SMA. Dia dari SMA sampai usia 28 tahun berhubungan badan dengan ibu kandungnya," kata Erman Safar dikutip dari detikSumut.

"Dia sekarang sedang kami karantina," sambungnya.

Telah banyak penelitian yang mengaitkan antara risiko kelainan dan cacat mental dari kasus hubungan seks sedarah. Salah satu kisah yang paling terkenal yakni dialami oleh keluarga Whittaker.

Kisah Keluarga Whittaker

Inses merupakan hubungan seksual yang dilakukan oleh anggota keluarga inti atau kerabat terdekat yang masih 'satu darah'. Hubungan ini sangat dilarang hampir di seluruh dunia.

Dampak yang ditimbulkan inses sangat fatal, apalagi jika ada keturunan yang lahir dari hubungan tersebut. Anak yang lahir dari hubungan inses memiliki risiko kelainan resesif atau kelainan fisik atau mental, serta penyakit genetik lainnya.

Salah satu contohnya yaitu keluarga Whittaker dari Odd, Virginia Barat, AS yang sempat menggemparkan dunia beberapa waktu belakangan. Dalam video dokumenter, dijelaskan bahwa banyak anggota keluarganya yang memiliki cacat mental yang jelas dan tidak dapat berbicara dengan baik.

Kakak beradik yang difilmkan untuk film dokumenter tersebut lahir dari sepupu pertama yang ayahnya kembar. Salah satu dari si kembar juga menikah dengan sepupunya sendiri, yang semakin meningkatkan risikonya.

Keluarga tersebut empat kali lebih mungkin mengalami kelainan genetik langka melalui beberapa generasi perkawinan sedarah.

Keluarga Whittaker dianggap sebagai keluarga perkawinan sedarah paling populer di Amerika Serikat. Dokumen mengungkapkan bahwa orang tua mereka adalah sepupu, bukan saudara laki-laki dan perempuan kandung seperti yang diyakini sebelumnya.

Salah satu anggota keluarga tersebut, Danny Ray Whittaker, atau yang disapa Ray, hanya bisa berkomunikasi melalui dengusan dan gonggongan. Ray menanggapi pertanyaan dari pewawancara dengan gerutuan, gonggongan, anggukan, dan dengan menunjuk.

Menurut para ahli, perkawinan antar keluarga dapat menyebabkan beberapa kondisi memilukan yang diperjuangkan oleh anggota keluarga yang masih hidup.

Awal Mula Pernikahan Inses Whittaker

Dikutip dari Daily Mail, pernikahan ini bermula dari saudara kembar kembar John dan Henry Whittaker pada tahun 1887. Hal ini dibuktikan dari beberapa akta kelahiran yang menunjukkan perkawinan sedarah tersebut.

John menikahi sepupu pertamanya Ada Riggs, putri Mary Perkins yang merupakan saudara perempuan dari John dan ibu Henry, Eliza. Ada dan John memiliki sembilan anak, termasuk Gracie Irene Whittaker yang lahir pada 1920.

Saudara laki-laki John, Henry, menikah dengan Sally Burton dan mereka memiliki tujuh anak, termasuk John Emory Whittaker, lahir pada tahun 1913. Gracie dan John adalah sepupu pertama, tetapi menikah pada November 1935 dan memiliki putri pertama mereka Aileen Violet Whittaker pada tahun 1937.

Setelah itu, pernikahan antar sepupu menjadi 'lumrah' di kalangan keluarga ini, menjadikan tidak sedikit di antara anggota keluarganya mengalami cacat fisik dan mental.

Keluarga tersebut tidak mengetahui masalah genetik mereka terjadi karena perkawinan sedarah, menambahkan bahwa mereka tidak dapat mengingat banyak tentang orang tua mereka atau anggota keluarga lainnya.

Dalam sebuah penelitian tahun 2015, Dr Alex Prayson dari Dewan Nasional Pendidikan Rehabilitasi menulis bahwa pernikahan antara kerabat dekat meningkatkan risiko seseorang mewarisi DNA yang menyebabkan autisme atau masalah lainnya.

Dr Prayson menjelaskan bahwa perkawinan sedarah meningkatkan risiko seseorang memperoleh gen yang mengarah pada kondisi seperti autisme. Jika dua anggota keluarga yang sama dengan susunan genetik yang sama memiliki anak, maka risiko apa pun yang mereka miliki untuk mewariskan kondisi genetik langka kepada anak mereka akan meningkat.

"Perkawinan sedarah dianggap sebagai masalah pada manusia, karena meningkatkan kemungkinan menerima kromosom rusak yang diwarisi dari nenek moyang yang sama," pungkasnya.
























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kisah Kelam Inses yang Bikin Sekeluarga Cacat Mental-Fisik"