Foto: Getty Images/diegograndi |
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini telah memperbarui panduan terkait konsumsi lemak dan karbohidrat. Pembaruan ini didasarkan pada bukti ilmiah terkini yang bertujuan untuk menurunkan sejumlah risiko masalah kesehatan.
"Bertujuan untuk mengurangi risiko kenaikan berat badan yang tidak sehat dan penyakit tidak menular terkait pola makan, seperti diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan jenis kanker tertentu," demikian kata WHO, dikutip dari laman resminya, Rabu (26/7/2023).
Terkait konsumsi lemak, WHO menyatakan bahwa kuantitas dan kualitas asupan lemak sama-sama penting. Untuk orang dewasa, batas asupan lemak total yang direkomendasikan adalah 30 persen dari total kebutuhan energi harian atau lebih rendah.
Sementara lemak yang dikonsumsi oleh anak atau balita berusia dua tahun ke atas sebaiknya berasal dari lemak tak jenuh. Asupan lemak jenuh tak boleh melebihi 10 persen dari total kebutuhan energi harian, dan asupan lemak trans tak boleh melebihi satu persen dari total kebutuhan energi harian.
Adapun lemak jenuh dapat ditemukan dalam daging berlemak, makanan susu, dan lemak dan minyak yang mengeras di suhu ruang, seperti mentega, ghee, minyak sawit, maupun minyak kelapa.
Sedangkan lemak trans bisa ditemukan pada jenis makanan seperti roti atau kue, makanan yang digoreng, cemilan kemasan, dan daging atau produk susu yang berasal dari hewan pemamah biak seperti sapi atau domba.
"Lemak jenuh dan lemak trans dalam makanan bisa digantikan dengan nutrisi lain, seperti lemak tak jenuh ganda, lemak tak jenuh tunggal dari pangan nabati, atau karbohidrat dari makanan yang secara alami mengandung serat, seperti gandum utuh, sayur, buah, dan kacang-kacangan," kata WHO.
Terkait asupan karbohidrat, WHO juga menyoroti pentingnya memilih sumber karbohidrat yang berkualitas untuk kesehatan. Asupan karbohidrat untuk anak atau balita berusia dua tahun ke atas sebaiknya didominasi oleh gandum utuh, sayur-sayuran, buah-buahan, dan juga kacang-kacangan.
WHO juga menganjurkan orang dewasa untuk mengonsumsi minimal 400 gram sayur dan buah serta 25 gram serat alami per hari. Berikut rekomendasi asupan sayur, buah, dan serat dari WHO untuk anak-anak.
- Usia 2 hingga 5 tahun, minimal 250 g per hari
- Usia 6 hingga 9 tahun, minimal 350 g per hari
- Usia 10 tahun atau lebih, setidaknya 400 g per hari
- Usia 2 hingga 5 tahun, minimal 15 g per hari
- Usia 6 hingga 9 tahun, minimal 21 g per hari
- Usia 10 tahun atau lebih, setidaknya 25 g per hari.
Pedoman baru ini, bersama dengan pedoman WHO yang ada tentang gula bebas, pemanis non-gula, dan natrium, serta pedoman yang akan datang tentang asam lemak tak jenuh ganda dan pengganti garam rendah natrium, mendukung konsep diet sehat.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dicatat! WHO Rilis Panduan Terbaru Batas Konsumsi Lemak dan Karbohidrat"