Menkes meminta tumbuhan kelor diteliti manfaatnya sehingga bisa masuk pasar global seperti ginseng khas Korea Selatan. (Foto: Nafilah Sri Sagita K/detikHealth) |
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta tumbuhan kelor diteliti manfaatnya sehingga bisa masuk pasar global seperti ginseng khas Korea Selatan. Ia meminta daun kelor yang merupakan tanaman herbal sekaligus makanan tradisional Indonesia, didorong ke tingkat internasional agar lebih mendunia.
"Saya pengin ngimbangin seperti ginsengnya Korea, dibikin penelitian yang serius untuk masuk dunia internasional," katanya dikutip dari laman Sehat Negeriku, Senin (6/2/2023)
Bukan tanpa alasan, kelor memiliki daun, biji, dan akar yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Kelor telah lama dikenal sebagai tanaman obat yang berkhasiat. Daun kelor juga kaya akan nutrisi, seperti protein, vitamin A, vitamin C, kalsium, dan zat besi yang bisa membantu mencegah atau mengatasi berbagai penyakit.
Selain daunnya, biji kelor juga memiliki banyak manfaat. Biji kelor mengandung minyak atsiri yang dapat digunakan sebagai bahan bakar nabati. Selain itu, minyak biji kelor juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik atau obat-obatan.
Kelor atau Moringa Oleifera cukup populer di NTT karena memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan ekonomi masyarakat setempat. Daun kelor di NTT biasanya diolah menjadi sayur atau lalapan, yang diolah dengan bumbu khas.
Di samping itu, kelor juga memiliki potensi sebagai sumber pangan alternatif untuk mengatasi masalah kelaparan di daerah-daerah terpencil di NTT. Kandungan nutrisi yang tinggi pada kelor, seperti protein, vitamin, dan mineral, dapat membantu mengatasi kekurangan gizi dan memenuhi kebutuhan nutrisi masyarakat setempat.
"Jadi kita akan menjadikan kelor sebagai salah satu makanan tradisional dan herbal Indonesia, kita akan riset secara formal. Kita dukung risetnya supaya bisa diterima di kalangan internasional," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Menkes Ingin Kelor Masuk Pasar Global, Saingi Ginseng Korea"