Hagia Sophia

12 November 2023

Kasus Stroke di Indonesia Meningkat, Banyak Warga Enggan Konsumi Buah dan Sayuran

Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/designer491

Stroke masih menjadi penyakit penyebab kematian paling tinggi di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkap penyebab yang membuat penyakit tersebut masih sangat tinggi.

Stroke merupakan kondisi yang terjadi saat bagian otak tidak memiliki aliran darah yang cukup. Hal yang paling sering terjadi karena penyumbatan arteri atau pendarahan pada otak. Tanpa pasokan darah yang stabil, sel-sel di area otak akan mulai mati karena kekurangan oksigen.

Ketua Tim Kerja Gangguan Otak Kementerian Kesehatan RI dr Tiersa Vera Junita, MEpid menuturkan salah satu faktor risiko utama tingginya angka penyakit stroke diakibatkan oleh masih tingginya persentase masyarakat yang tidak menjalani gaya hidup sehat. Salah satunya kurang makan sayur dan buah.

"Sementara kurang makan sayur dan buah masyarakat Indonesia itu mencapai prevalensinya itu tinggi sekali dari 93,5 persen pada tahun 2013 meningkat menjadi 95,5 persen di tahun 2018," jelas dr Tiersa dalam Webinar Kenali dan Kendalikan Stroke Kemenkes, Jumat (3/11/2023).

Berdasarkan data Riskesdas 2013 dan 2018, memang terjadi peningkatan prevalensi masyarakat yang menjalani gaya hidup kurang sehat. Selain kurang makan sayur dan buah, kebiasaan merokok juga meningkat dari 28,8 persen menjadi 29,3 persen.

Terjadi pula peningkatan prevalensi masyarakat yang kurang dalam melakukan aktivitas fisik dari sebelumnya 26,1 persen menjadi 33,5 persen. dr Tiersa juga menyinggung konsumsi gula garam dan lemak (GGL) yang tinggi.

Konsumsi gula garam lemak berdasarkan studi diet total terdapat 4,8 persen masyarakat yang mengkonsumsi gula melebihi batas yang disyaratkan sebanyak 50 gram per hari pada tahun 2014. Sedangkan untuk garam (2000 mg per hari) sebanyak 52,7 persen dan lemak (67 gram per hari) sebanyak 5,8 persen.

"Pembiayaan stroke juga menjadi salah satu yang tertinggi pada peringkat tiga dengan jumlah Rp 3,23 triliun. Data ini dari BPJS Kesehatan di tahun 2022. Angkanya meningkat terus dari 2021 ke 2022," pungkasnya.




























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kasus Stroke RI Meroket, Kemenkes Sentil 90 Persen Warga Ogah Makan Buah-Sayur"