Hagia Sophia

17 February 2024

Tidak Mau Periksa Dini, Banyak Warga Tidak Ingin Tau Kalau Idap Kanker

Menkes Budi Gunadi Sadikin. (Foto: DetikHealth/Averus Al Kautsar)

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti jumlah kasus kanker di Indonesia cenderung terus meningkat. Tidak hanya pada jumlah kasus kanker baru, kasus kematian akibat kanker juga meningkat. Menurut Menkes Budi, hal ini membuat beban pembiayaan penyakit kanker otomatis ikut bertambah.

"Datanya itu naik terus 2022 di Indonesia mungkin 408 ribu data yang terakhir saya baca setiap tahun yang (kasus) baru dan yang meninggalnya 242 ribu," ucap Menkes dalam acara World Cancer Day 2024 di RS Kanker Dharmais Jakarta Barat, Jumat (16/2/2024).

Menkes Budi berharap masyarakat Indonesia tidak takut untuk melakukan skrining. Hal ini penting dilakukan agar penanganan masalah kanker dapat dilakukan sedini mungkin. Dengan begitu, pasien kanker dapat ditangani sebelum penyakitnya menjadi makin parah dan sulit disembuhkan.

"Dengan adanya alat-alat (skrining) ini kami juga akan siapkan dokter-dokternya yang masalah sekarang ini adalah masyarakat ini banyak belum siap," sambungnya.

"Masyarakat kita termasuk banyak dokter juga itu takut menerima kenyataan kalau mereka mengidap kanker. Karena buat mereka ini pengalaman yang mengerikan, lebih baik kita nggak tahu kalau kena kanker," sambungnya.

Menkes Budi menuturkan bahwa persepsi yang salah ini memerlukan edukasi masif di tengah masyarakat. Menurutnya hal tersebut perlu diluruskan agar masyarakat tidak takut untuk melakukan pemeriksaan dini.

Salah satu langkah yang ingin dicoba oleh Menkes Budi adalah menggunakan jasa influencer yang peduli terkait penyakit kanker. Ia beranggapan bahwa pada saat ini, banyak informasi yang diketahui oleh masyarakat berasal dari media sosial.

"Kita kumpulin semua influencer-influencer yang followers-nya IG, Facebook, Twitter, dan Tiktok-nya paling banyak. Untuk bisa mempromosikan supaya anak-anak kita mau diskrining," kata Menkes Budi.

"Zaman sekarang edukasinya sudah berbeda, nggak usah semuanya dipanggil, pakai perjalanan dinas, dikumpulin tiga hari, nggak usah. Orang-orang sekarang lebih banyak lihat handphone," pungkasnya.



























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Menkes Sebut Banyak Warga +62 Ogah Deteksi Dini, Lebih Baik Tak Tahu Idap Kanker"