 |
| Foto: Getty Images/iStockphoto/2Mmedia |
Geger di media sosial aksi anak pejabat memamerkan harta. Setelah beberapa waktu lalu heboh anak pejabat pajak Mario Dandy Satriyo (20) ketahuan sering memamerkan mobil dan motor mahal, kini putri dari Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono disoroti netizen gegara sering memamerkan pakaian mahal seharga puluhan juta rupiah lewat media sosialnya.
Menurut psikolog klinis dan founder pusat Konsultasi Anastasia and Associate, Anastasia Sari Dewi, orang yang menunjukkan kekayaan lewat media sosial atau 'flexing' mungkin beroleh banyak komentar positif dan pujian. Hal itulah yang seringkali membentuk kesan bahwa aksi pamer di media sosial adalah hal yang benar untuk dilakukan.
"Ada banyak apresiasi atau likes atau comment dari orang sekitar sehingga membuat hal itu sepertinya menyenangkan. Apalagi dengan banyaknya apresiasi online seperti itu orang menjadi seolah-olah kesannya mendapatkan perhatian. Sehingga itu yang membuat orang menjadi nagih dan melakukan terus," terangnya pada detikcom beberapa waktu lalu.
Tak Melulu gegara Status Sosial Orang Tua
Lebih lanjut Sari menjelaskan, sikap pamer tersebut tidak selalu dilatarbelakangi oleh status sosial orang tua. Pada banyak kasus, orang tua dengan latar belakang yang amat memadai secara finansial justru mengajarkan anaknya untuk lebih berfokus pada hal-hal lain bukan harta, misalnya pekerjaan, bisnis, usaha, nilai diri, kegiatan sosial dan lain-lain.
"Sebetulnya kalau kita lihat ada banyak sekali juga orang-orang kaya yang tidak flexing di media sosial. Karena menurut mereka, mereka sudah terbiasa hidup seperti itu dengan barang-barang seperti itu, dengan benda-benda dan layanan seperti itu dari sejak mereka kecil. Sehingga tidak terbiasa untuk fokus pada hal-hal itu karena menurut mereka itu biasa. Jadi buat apa ditunjukkan kalau bukan hal yang luar biasa," beber Sari.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Fenomena Flexing di Balik Geger Anak Pejabat Pamer Baju Puluhan Juta"