Hagia Sophia

18 April 2023

Saat Ini Kasus COVID-19 Varian Arcturus Menyebar di DKI dan Jawa Timur

Kasus COVID-19 di Indonesia naik lagi pasca muncul varian Arcturus. (Foto: Grandyos Zafna)

Tren kasus COVID-19 selama sepekan terakhir meningkat seiring dengan laporan varian Arcturus. Pemerintah mengumumkan dua kasus pertama di Kamis (13/4/2021), dan totalnya bertambah menjadi tujuh kasus di Senin (17/4).

Terungkap bahwa varian Arcturus sudah masuk ke Indonesia sejak pertengahan Maret berdasarkan hasil sampel pertama yang digenome sequencing terkait pasien inisial TSH, berusia 56 tahun. Pasien tersebut berasal dari Jakarta.

Selain DKI, wilayah lain yang sudah mengidentifikasi kasus COVID-19 varian Arcturus adalah Jawa Timur. Berikut daftar tujuh kasus berdasarkan sebaran wilayahnya:
  1. Laki-laki 56 tahun, di Jakarta.
  2. Perempuan 30 tahun, di Jakarta.
  3. Laki-laki 25 tahun, di Surabaya, Jawa Timur.
  4. Perempuan 26 tahun di Surabaya, Jawa Timur.
  5. Perempuan 74 tahun di Jakarta
  6. Perempuan 37 tahun di Jakarta
  7. Perempuan 26 tahun di Jakarta
Juru bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril menyebut Indonesia juga sudah menerima hibah 24.096 obat COVID-19 Paxlovid. Obat ini ditujukan untuk pasien agar tidak mengalami gejala berat hingga perlu perawatan di RS.

Hal ini untuk mencegah tren kasus COVID-19 rawat inap bahkan kematian. Jika melihat tren kasus COVID-19 dunia, kenaikan dengan munculnya varian Arcturus dilaporkan di 22 negara.

"Ada 22 negara terjadi kenaikan kasus, lima terbesar di India, Brunnei, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Australia," beber Syahril dalam konferensi pers Senin (17/4).

"Dan ini semuanya ditandai dengan adanya subvarian baru Arcturus. Asal mulanya di india kenaikan 800 persen dalam empat pekan terakhir," sambung dia.

Sementara tren kasus COVID-19 di Indonesia disebutnya relatif terkendali. Meski kasus harian meningkat, laporan yang sama tidak terlihat pada catatan pasien COVID-19 rawat inap dan kematian.

Angka kematian COVID-19 Indonesia belum melampaui standar WHO yakni di bawah satu per seribu penduduk, juga kasus rawat inap belum berada di atas lima per 100 penduduk.

"Angka ini masih dalam keadaan stabil," klaimnya.

"Ini di satu sisi menjadi catatan bagi kita semua bahwasanya pandemi masih ada dan kemungkinan terjadi kenaikan kasus akibat varian baru," sebut dia.





























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Daftar Wilayah RI Catat COVID-19 Varian Arcturus, Sebaran Terbanyak Ada di Sini"