Hagia Sophia

02 July 2023

Agar Karyawannya Mau Punya Anak, Perusahaan di China Berikan Tunjangan Hingga Rp 2 T

Populasi di China. (Foto: Getty Images/Hugo Hu)

Sebuah perusahaan besar di China meluncurkan program subsidi terbaru untuk karyawannya, demi berjuang melawan populasi yang menua. Perusahaan tersebut akan menyediakan tunjangan sebesar 50 ribu yuan atau sekitar 103 juta rupiah untuk setiap anak dari pegawainya.

Perusahaan agen perjalanan itu akan mulai memberikan tunjangan anak pada 1 Juli 2023. Mereka bakal membayar subsidi tunai untuk karyawannya sebesar 10 ribu yuan atau sekitar 20 juta rupiah setiap tahun, selama lima tahun untuk setiap anak yang lahir dari karyawannya di seluruh dunia.

Disebut, program itu diprediksi akan menghabiskan biaya sekitar 1 miliar yuan atau sekitar 2 triliun rupiah.

"Saya selalu menyarankan agar pemerintah memberikan uang kepada keluarga dengan anak-anak, terutama yang memiliki banyak anak, untuk membantu lebih banyak anak muda memenuhi keinginan mereka untuk memiliki banyak anak," kata ketua eksekutif Trip.com James Liang dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Sabtu (1/7/2023).

"Perusahaan juga dapat berperan dalam kemampuan mereka sendiri untuk membangun suasana kesuburan yang menguntungkan," sambungnya.

Liang yang juga merupakan seorang demografi itu menerbitkan sebuah buku berjudul 'Strategi Populasi: Bagaimana Populasi Mempengaruhi Ekonomi dan Inovasi' itu menyarankan, bahwa 2 persen dari PBD China harus digunakan untuk mendorong kesuburan.

Sebelumnya, para ahli demografi memperingatkan bahwa China akan menjadi tua sebelum menjadi kaya. Ini disebabkan banyaknya tenaga kerja yang menyusut dan pemerintah daerah yang berhutang membelanjakan lebih banyak untuk populasi lansia mereka.

Tingkat kelahiran China tahun lalu turun menjadi 6,77 kelahiran per 1.000 orang. Itu turun dari 7,52 kelahiran pada 2021, yang menjadi rekor terendah.

Hal ini disebabkan banyaknya kaum muda yang enggan memiliki anak. Mereka mengatakan ini disebabkan biaya perawatan dan pendidikan anak yang tinggi, pendapatan yang rendah, jaring pengamanan sosial yang lemah, dan ketidaksetaraan gender.
























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Jor-joran, Perusahaan China Beri Tunjangan Rp 2 T demi Karyawan Mau Punya Anak"