Foto: Thinkstock |
Jumlah korban tewas imbas sekte kelaparan di Kenya terus meningkat. Otoritas Kenya pada Selasa (11/7), melaporkan kini totalnya menjadi 360 orang seiring ditemukannya 10 mayat baru di Hutan Shakahola. Sebelumnya dilaporkan korban tewas sekitar 200-an orang.
Dalam konferensi pers, Komisaris Polisi Daerah Pantai Kenya Rhoda Onyancha mengungkapkan kesedihannya yang mendalam atas meningkatnya jumlah korban tewas.
Rhoda menekankan bahwa pihak berwenang berkomitmen penuh untuk terus melanjutkan proses penggalian sampai semua korban ditemukan, sehingga dapat memberikan sedikit kelegaan atas penemuan jenazah tersebut bagi keluarga yang berduka.
Polisi sejauh ini telah mengumpulkan 253 sampel DNA dari anggota keluarga yang kehilangan, untuk membantu proses penyelidikan lebih lanjut.
Di sisi lain, Menteri Dalam Negeri Kenya Kithure Kindiki berbicara kepada Komite Ad hoc Senat yang menyelidiki tragedi Hutan Shakahola dengan peringatan kerasnya. Ia akan menuntut pertanggungjawaban mereka yang membiarkan insiden ini terjadi.
Kindiki secara tegas menyinggung beberapa petugas Kepolisian Nasional dan pejabat peradilan tertentu sebagai pihak yang mungkin akan menghadapi konsekuensi hukum. Hal tersebut dilakukan atas dugaan kegagalan mereka dalam mencegah tragedi yang melibatkan kultus Shakahola.
"Mungkin kematian di Shakahola bisa dicegah atau setidaknya dikurangi jika laporan tersebut sebelumnya ditindaklanjuti secara serius," tegas Kindiki, yang menyoroti kegagalan mereka dalam menindaklanjuti laporan tentang kegiatan pemimpin sekte, Pendeta Paul Mackenzie Nthenge, Dikutip dari Anadolu Agency.
Sejak pertengahan April, ratusan mayat telah ditemukan di Hutan Shakahola di Kabupaten Kilifi selama penyelidikan terhadap sekte yang dipimpin oleh Mackenzie. Pendeta tersebut diduga memerintahkan pengikutnya untuk mati kelaparan agar mereka bisa "pergi ke surga" sebelum dunia berakhir.
Namun, selama proses investigasi, penyelidikan ini juga mengungkapkan indikasi adanya perdagangan organ manusia. Beberapa korban ditemukan kehilangan organ tubuh mereka, dicurigai ada jaringan perdagangan organ yang terkait dengan aktivitas sekte Shakahola, yang sejauh ini masih terus didalami.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Fakta Baru Sekte Kelaparan Kenya: Korban Tewas 350 Orang, Banyak Organ Hilang"