Penyemprotan jalanan. (Foto: Agung Pambudhy) |
Upaya pemerintah menangani polusi salah satunya dengan penyemprotan air di sejumlah kawasan Jakarta hingga Tangerang.
Polri, Polda Metro Jaya melakukan pengecekan kendaraan traktis water canon, baru kemudian menyemprot jalan untuk mengurangi dampak polusi udara. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut langkah yang diambil lantaran polusi udara di Jakarta telah menjadi perhatian masyarakat.
Upaya serupa sebelumnya telah dilakukan China, namun hal ini terbukti malah meningkatkan polusi. Dikutip dari berbagai sumber, peningkatan konsentrasi dan kelembapan PM2.5 juga dapat diakibatkan adanya penyemprotan air keran atau atau sungai di jalan raya dalam jumlah yang besar. Partikel halus PM2.5 yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil sangat berbahaya bagi kesehatan, karena mampu menembus saluran pernapasan.
Penyemprotan yang dilakukan setiap hari secara terus menerus dapat menghasilkan efek kumulatif terhadap polusi udara. Menurut penelitian, air yang disemprot bisa menghasilkan aerosol antropogenik baru atau partikel halus yang tidak terlihat sehingga menjadi sumber polusi udara baru. Kondisi ini dinilai tidak menguntungkan bagi difusi polutan udara dan pada cuaca bersuhu rendah karena dapat menjadi penyebab utama parahnya polusi udara.
Sejak 2013 hingga 2020, dalam kurun waktu tujuh tahun China dianggap sukses mengurangi jumlah partikel udara yang merugikan sebanyak 40 persen. Prestasi China tersebut merupakan penurunan populasi udara tertinggi di suatu negara dalam waktu yang relatif singkat.
Pemerintah China mengatasi masalah tersebut dengan melarang pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara hampir di seluruh kawasan yang tercemar polusi udara. Selain itu pembangkit listrik yang sudah ada dipaksa untuk mengurangi emisi atau beralih ke bahan bakar gas alam.
Hal ini dibuktikan dengan menutup 27 tambang batu bara di kawasan produsen batu bara terbesar China. Serta membatalkan perencanaan pembangunan 103 pembangkit listrik baru. Selanjutnya untuk mengimbangi dekarbonisasi, pemerintah menambah pembangkit listrik dari energi terbarukan.
Langkah lain yang ditempuh pemerintahan China yakni memperketat standar dan menghentikan produksi 553 model kendaraan yang dapat menghasilkan polusi tinggi. Berkat upaya tersebut penelitian di University of Chicago memperkirakan penduduk akan hidup rata-rata 4,4 tahun lebih lama bila dibanding 2013.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Belajar dari China, Semprot Air ke Jalanan Malah Bikin Polusi Parah"