Ilustrasi tekanan darah tinggi. (Foto: Dok. Shutterstock) |
Cara cepat mengatasi darah tinggi atau hipertensi sangat dibutuhkan oleh orang yang mengalami kondisi tersebut. Karena jika tidak segera ditangani, tekanan darah tinggi bisa memicu stroke yang dapat mengancam nyawa.
Dikutip dari Mayo Clinic, tekanan darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah berada di atas angka normal. Pada kondisi normal, tekanan darah manusia berada di kisaran 120/80 mmHg. Namun pada pengidap hipertensi, tekanan darah bisa jauh melampaui standar tersebut.
Jika tidak segera ditangani, tekanan darah tinggi dapat memicu sejumlah komplikasi. Salah satu yang paling berbahaya adalah stroke. Karenanya, penting bagi pengidap hipertensi mengetahui cara cepat menurunkan darah tinggi agar kondisi tersebut tidak berubah menjadi stroke yang mematikan.
Apa saja cara cepat mengatasi darah tinggi tersebut? Dikutip dari berbagai sumber, berikut pembahasannya.
Cara Cepat Mengatasi Darah Tinggi
1. Mengatur Pola Makan
Orang yang mengidap hipertensi tentunya perlu memerhatikan makanan yang dikonsumsi. Umumnya, pengidap hipertensi pantang mengonsumsi makanan yang tinggi garam atau gula karena dapat meningkatkan tekanan darahnya.
Sebagai gantinya, pengidap hipertensi dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang tinggi potasium, kalium, magnesium, kalsium, serta kandungan lain yang dapat membantu memelihara kesehatan pembuluh darah dan jantung. Adapun contoh makanan tersebut di antaranya kentang, ikan laut, buah beri, buah bit, pisang, brokoli, dan masih banyak lagi.
2. Berolahraga Teratur
Dikutip dari Healthline, sebuah studi menunjukkan orang yang rutin berolahraga bisa menurunkan tekanan darah hingga selama 24 jam setelah berolahraga.
Berolahraga secara teratur dapat melatih dan meningkatkan kemampuan jantung dalam memompa darah. Lama kelamaan, jantung akan semakin kuat sehingga bisa memompa darah tanpa harus bekerja terlalu keras. Jika jantung bisa berfungsi tanpa mengalami kesulitan, otomatis kesehatan pembuluh darah akan terjaga dan terhindar dari risiko hipertensi.
3. Menjaga Berat Badan Ideal
Obesitas kerap dikaitkan dengan tekanan darah tinggi. Tentunya bukan tanpa alasan, karena berat badan berlebih memang sudah terbukti dapat memicu sejumlah penyakit kardiovaskular seperti hipertensi dan stroke.
Ini karena bobot badan yang berlebih itu memberikan tekanan ekstra pada jantung, sehingga memengaruhi fungsinya untuk memompa darah. Akibatnya, jantung harus bekerja lebih keras, sehingga memicu risiko terjadinya hipertensi.
Karena itu, usahakan untuk tetap menjaga berat badan di angka ideal agar terhindar dari risiko tekanan darah tinggi.
4. Membatasi Asupan Garam
Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung garam dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Dikutip dari Healthline, hal ini dipengaruhi oleh kandungan natrium dalam garam yang bisa mengganggu keseimbangan cairan dan mempersempit pembuluh darah.
Akibatnya, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah sehingga mengakibatkan tekanan darah meningkat.
5. Mengurangi Konsumsi Gula dan Karbohidrat Olahan
Gula, terutama fruktosa, dapat meningkatkan tekanan darah. Sebab, gula dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah yang dapat menghambat produksi oksida nitrat. Oksida nitrat ini dibutuhkan oleh pembuluh darah untuk mempertahankan fleksibilitas sehingga bisa tetap mengalirkan darah ke seluruh tubuh dengan lancar.
Selain mengurangi asupan gula, beberapa studi juga menunjukkan tekanan darah tinggi dapat diturunkan dengan mengurangi konsumsi karbohidrat olahan, seperti roti, nasi putih, pizza, dan lain sebagainya. Bahkan, studi pada 2020 menemukan orang yang menjalani diet rendah lemak dan karbohidrat dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik dalam waktu enam bulan.
6. Melakukan Latihan Pernapasan
Meski terkesan sepele, melakukan latihan otot pernapasan ternyata bisa membantu menurunkan tekanan darah. Dikutip dari Medical News Today, latihan pernapasan selama dua menit dapat menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 8,6 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 4,9 mmHg.
Ada beragam teknik latihan pernapasan yang bisa dicoba, mulai dari pernapasan diafragma, sama vritti, dan pernapasan 4-7-8.
7. Mengelola Stres dengan Baik
Saat mengalami stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol dan adrenalin. Kedua hormon tersebut berfungsi untuk mempersiapkan tubuh menghadapi ancaman dengan cara mendorong jantung untuk memompa lebih banyak darah ke otot tubuh yang dapat merespons terhadap ancaman, seperti tangan dan kaki.
Menariknya, stres dapat memicu hipertensi secara tidak langsung. Namun, pola hidup tidak sehat karena stres dapat memicu faktor risiko hipertensi, seperti kurang tidur, makan berlebihan atau emotional eating, merokok, dan minum minuman beralkohol.
8. Tidur yang Cukup
Tidur yang cukup dan berkualitas adalah kunci untuk mencegah berbagai penyakit, termasuk tekanan darah tinggi. Dikutip dari laman CDC, tekanan darah ternyata bisa turun saat seseorang sedang tidur.
Itulah alasannya orang yang cukup tidur memiliki risiko terkena stroke yang lebih rendah dibanding mereka yang suka begadang. Adapun durasi yang dianjurkan adalah 7-8 jam setiap hari.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "8 Cara Cepat Menurunkan Tekanan Darah Tinggi agar Tak Picu Stroke"