Hagia Sophia

30 December 2023

Seorang Anak di Gaza Diberi Obat Penenang Supaya Tidak Menderita Saat Meninggal

Anak-anak di Gaza jadi korban kebrutalan Israel. (Foto: REUTERS/Mohammed Salem)

Staf Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengunjungi sebuah rumah sakit di Gaza yang menerima korban akibat serangan mematikan di sebuah kamp pengungsi, mendengar cerita menyedihkan tentang seluruh keluarga yang terbunuh dan melihat anak-anak sekarat.

Sekitar 100 orang dibawa ke rumah sakit Al-Aqsa untuk mendapat perawatan seadanya, banyak di antaranya adalah anak-anak. Semuanya membutuhkan perawatan segera karena luka serius.

Sean Casey, koordinator Tim Medis Darurat WHO yang sedang dalam misi tanggap darurat di rumah sakit Al-Aqsa, menggambarkan para dokter memberikan pereda nyeri kepada seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun yang terluka parah bernama Ahmed.

"Dia dirawat dengan obat penenang untuk meringankan penderitaannya saat dia meninggal," kata Casey dalam sebuah video yang diambil di dalam Al-Aqsa, sambil menahan air mata.

"Dia sedang menyeberang jalan di depan tempat penampungan tempat keluarganya tinggal dan bangunan di sampingnya meledak," sambungnya.

Anak yang malang tersebut terkena pecahan peluru dan puing-puing. Bagian otaknya terbuka. Seperti banyak kasus yang terjadi di Gaza, tidak ada dokter yang memiliki kapasitas untuk menangani kasus-kasus neurologis yang kompleks.

Meskipun Rumah Sakit Al-Aqsa memiliki persediaan medis dan bahan bakar untuk menjalankan generator, Casey menegaskan bahwa fasilitas tersebut menerima lebih banyak pasien daripada kapasitas tempat tidur dan staf yang dapat menanganinya, yang berarti bahwa banyak pasien yang terluka tidak dapat bertahan menunggu perawatan.

"Kami melihat hampir hanya kasus trauma yang muncul, dan pada skala yang cukup sulit dipercaya. Ini adalah pertumpahan darah seperti yang kami katakan sebelumnya, ini adalah pembantaian," tandas Sean.



























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Anak-anak di Gaza Sekarat, Diberi Obat Penenang Agar Tak Menderita saat Meninggal"