Hagia Sophia

13 December 2023

Dirjen WHO: Hampir Mustahil untuk Perbaiki Fasilitas Kesehatan di Gaza

Foto: via REUTERS/EUROPEAN GAZA HOSPITAL

Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa hampir mustahil untuk memperbaiki situasi kesehatan di Gaza yang kini bak bencana, bahkan ketika dewan tersebut meloloskan mosi darurat WHO melalui konsensus untuk menjamin lebih banyak akses medis.

Para pejabat Palestina juga menggambarkan situasi kesehatan yang buruk di Gaza setelah serangan Israel telah menyebabkan sebagian besar penduduknya kehilangan tempat tinggal, dengan sedikit listrik, makanan atau air bersih, dan sistem medis menghadapi kehancuran.

Tindakan darurat tersebut, yang diusulkan oleh Afghanistan, Qatar, Yaman dan Maroko, mengupayakan masuknya personel dan pasokan medis ke Gaza, mengharuskan WHO mendapatkan pendanaan untuk membangun kembali rumah sakit.

"Saya harus berterus terang kepada Anda, tugas-tugas ini hampir mustahil dilakukan dalam kondisi saat ini," kata Tedros.

Tedros mengatakan kepada dewan yang beranggotakan 34 orang di Jenewa bahwa kebutuhan medis di Gaza telah meningkat dan risiko penyakit meningkat, namun sistem kesehatan telah dikurangi hingga sepertiga dari kapasitas sebelum konflik.

Mustafa Barghouti, seorang politisi Palestina yang mengepalai Komite Persatuan Bantuan Medis Palestina dengan 25 tim yang bekerja di Gaza, mengatakan setengah dari warga Gaza sekarang kelaparan.

Dia mengatakan 350.000 orang terkena infeksi, termasuk 115.000 orang menderita infeksi saluran pernapasan parah dan tidak memiliki pakaian hangat, selimut, dan pelindung dari hujan.

Ia mengatakan banyak orang yang menderita sakit perut karena air bersih yang tersedia terbatas dan bahan bakar yang digunakan untuk merebusnya tidak mencukupi, sehingga berisiko terjangkitnya penyakit disentri, tifus, dan kolera.

"Yang lebih parah lagi, ada 46.000 orang yang terluka yang tidak dapat dirawat dengan baik karena sebagian besar rumah sakit tidak berfungsi," ujar Barghouti.

Rumah sakit di Gaza telah dibombardir dan beberapa di antaranya dikepung atau digerebek sebagai bagian dari respons Israel terhadap serangan 7 Oktober. Rumah sakit yang tetap buka kewalahan dengan jumlah korban tewas dan terluka yang datang dan terkadang prosedur dilakukan tanpa anestesi.

Basis data WHO menunjukkan ada 449 serangan terhadap fasilitas kesehatan di wilayah Palestina sejak 7 Oktober.




























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Bos WHO Beberkan Ngerinya Situasi di Gaza: Faskes Kolaps Mustahil Dibenahi"