 |
| Laporan baru kasus gagal ginjal akut di Jabar. (Foto: Getty Images/iStockphoto/kan2d) |
Muncul kasus baru gagal ginjal akut di Jawa Barat. Balita berusia tiga tahun satu bulan pertama kali mengeluhkan gejala demam dan muntah pada 6 Februari, pihak orangtua berinisiatif langsung membeli obat penurun demam ke apotek.
Lantaran tak kunjung membaik, anak tersebut dibawa ke klinik dengan kondisi demam tak juga mereda dan mulai muncul bintik-bintik di seluruh tubuh serta kehilangan nafsu makan. Dokter saat itu memberikan sejumlah resep obat.
Sayangnya, dua hari setelahnya, si anak tidak bisa buang air kecil dan terus mengalami gejala muntah hingga tiga kali sehari.
"Pasien dibawa ke IGD RS Ciremai, pindah dari ruang biasa ke ICU, kemudian dirujuk ke RSCM Jakarta," terang Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jawa Barat dr Ryan Bayusantika kepada detikcom, Senin (20/2/2023).
Ia menyebut yang bersangkutan langsung diobservasi di RSCM dan diambil sampel darah untuk menentukan penyebabnya.
"Sementara kondisi masih dalam pemantauan," terangnya.
Artinya, belum bisa dipastikan apakah gagal ginjal yang dikeluhkan terkait dengan kemungkinan cemaran toksik di obat sirup. Kabar baiknya, kondisinya disebut dr Ryan saat ini mulai membaik.
Dinkes Jabar mengambil sampel obat sirup hingga air yang dikonsumsi pasien tersebut. Belum ada keterangan lebih lanjut terkait hasil uji laboratorium.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dinkes Ungkap Kronologi Kasus Baru Gagal Ginjal Akut di Jabar"