 |
| Foto: Pradita Utama |
Pandemi di Indonesia pada saat ini memang sudah jauh lebih terkendali. Peraturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pun kini sudah dicabut, sehingga masyarakat sudah bisa melakukan aktivitas di tempat umum secara lebih bebas.
Walaupun begitu, nampaknya pemerintah tak ingin sepenuhnya lengah. Pemerintah pada saat ini menjalankan program vaksinasi booster kedua untuk masyarakat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan perlindungan diri yang sudah ada dari COVID-19.
Diketahui vaksinasi booster kedua ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat. Banyak orang yang bertanya-tanya apakah vaksinasi booster ini juga akan menjadi kewajiban atau tidak.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr M Syahril mengatakan jika vaksinasi booster kedua ini tidak akan dijadikan sebuah kewajiban untuk masyarakat. Namun, dr Syahril tetap merekomendasikannya agar imun masyarakat terhadap COVID-19 bisa lebih meningkat lagi.
"Oh tidak (dijadikan kewajiban). Jadi ini menjadi suatu anjuran rekomendasi. Vaksin ini adalah salah satu strategi untuk mengawal kita dari pandemi menjadi endemi," ucap dr Syahril ketika ditemui detikcom di Jakarta Pusat, Kamis (9/2/2023).
Lebih lanjut, dr Syahril tetap meminta masyarakat untuk terus bisa terus mengawal proses transisi pandemi menjadi endemi ini. Semuanya agar bisa tetap sehat dan bisa melalui fase pandemi hingga selesai.
"Harus dikawal, belum finish ini. Kalau kita di tengah-tengah ini putus ya vaksinnya menurun, ya sub-varian tadi (bisa masuk lagi). Tapi kita belum berpikir untuk menjadikan (vaksin booster kedua) suatu persyaratan wajib. Masih yang (booster) pertama tadi aja (yang jadi syarat)," sambungnya.
dr Syahril pun menyarankan masyarakat untuk segera memanfaatkan momentum ini untuk bisa mendapatkan vaksinasi booster dosis kedua, terlebih saat ini vaksinasi booster kedua masih bisa didapatkan gratis.
"Mumpung masih gratis (cepat vaksin)," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kemenkes Sebut Booster Kedua Tak Wajib, Tapi Yakin Nggak Mau Vaksin Gratis?"