Ilustrasi rokok (Foto: (iStock)) |
Swiss bakal melarang iklan produk tembakau dan rokok elektrik (vape) untuk kaum muda. Ini merupakan sebuah bentuk dari keputusan yang disahkan dalam referendum tahun lalu.
Kabinet mengatakan akan memperkuat pembatasan yang sudah direncanakan untuk melarang iklan di tempat dan media yang dengan mudah dapat dilihat oleh banyak anak muda.
Adapun langkah pemerintah untuk melarang iklan produk rokok maupun vape tersebut bertujuan mengurangi konsumsi tembakau dan kematian terkait.
Merokok relatif meluas di Swiss dengan 9.500 orang meninggal sebelum waktunya setiap tahun akibat konsumsi tembakau.
"Penggunaan tembakau menyebabkan banyak penyakit tidak menular, dan biaya perawatan medis mereka mencapai 3 miliar franc Swiss (Rp 49,5 miliar) per tahun," kata pemerintah setempat, dikutip dari Reuters.
Pada tahun 2022, 6,9 persen anak di Swiss berusia 11 hingga 15 tahun telah merokok dalam 30 hari terakhir, sementara 5,7 persen remaja berusia 15 hingga 24 tahun telah menggunakan rokok elektronik setidaknya sebulan sekali.
Di masa mendatang, iklan produk tembakau atau rokok elektrik tidak akan diizinkan di media cetak, toko, atau acara yang dapat dikunjungi oleh anak di bawah umur.
Selain itu, sponsor acara yang dihadiri orang di bawah 18 tahun akan dilarang. Iklan online akan tetap diizinkan selama sistem kontrol usia diterapkan.
Undang-undang baru akan mulai berlaku mulai pertengahan 2026. Sementara memperkuat pembatasan pengemasan dan iklan tembakau maupun rokok elektrik akan berlaku mulai tahun depan.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Tak Main-main, Negara Ini Bakal Larang Iklan Rokok dan Vape untuk Kaum Muda"