Jemaah Haji Indonesia. (Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara) |
Pusat Kesehatan (Puskes) Haji memaparkan demensia menjadi salah satu penyakit yang banyak diidap oleh jemaah Haji tahun 2023. Hal ini lantaran peserta Haji tahun ini mayoritas berasal dari kalangan lansia.
"Penyakit yang terbanyak yang dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) adalah demensia, ya karena banyak jemaah yang lansia," ungkap Kepala Puskes Haji Liliek Marhaendro Susilo dalam konferensi yang digelar secara daring, Senin (5/6/2023).
Jemaah Haji pengidap demensia juga sempat menyita perhatian netizen beberapa waktu lalu. Salah satunya adalah Abah Juhani, jemaah yang minta turun dari pesawat agar bisa pulang untuk memberi makan ayamnya.
Menyoroti fenomena tersebut, Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dr M Imran menyampaikan kasus serupa juga terjadi pada jemaah Haji yang sampai di Mekkah.
"Ada juga beberapa kasus yang terjadi di Tanah Suci, beberapa jemaah yang sudah tiba menganggap masih berada di kampungnya," ujarnya dalam konferensi secara daring.
dr Imran menjelaskan pengidap demensia biasanya akan mengalami gangguan cara berpikir, disorientasi tempat, waktu, hingga orang-orang di sekitarnya.
"Demensia ini juga merupakan penyakit yang terbanyak yang saat ini dirawat di KKHI Madinah. Ini memang suatu fenomena tahun ini, karena tahun ini jumlah lansia lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," ucapnya.
Untuk membantu jemaah pengidap demensia melaksanakan ibadah Haji dengan lancar, dr Imran mengatakan salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan terapi stimulasi kognitif.
"Terapinya adalah memberikan stimulasi kognitif. Jadi kita kembali menstimulasi, me-recall kembali memorinya sehingga bisa pulih dan bisa menghilangkan gejala-gejala disorientasi yang mereka alami," terangnya.
Ia menambahkan terapi stimulasi kognitif ini sudah dilakukan pada jemaah pengidap demensia yang dirujuk ke KKHI Madinah.
"Biasanya setelah terapi mereka akan kembali lagi mengingat kalau mereka berada di Tanah Suci," sambungnya.
Kendati demikian, dr Imran mengimbau untuk tetap waspada. Pasalnya, gejala demensia bisa kembali muncul sewaktu-waktu.
"Tetap perlu diwaspadai, karena gejala ini bisa sewaktu-waktu kembali muncul. Terutama dipicu oleh yang pertama kelelahan, kedua adalah dehidrasi," katanya.
Oleh karena itu, dr Imran sangat menganjurkan para jemaah untuk cukup beristirahat dan tidak memaksakan diri saat beraktivitas di luar ruangan.
"Sangat disarankan mereka beristirahat cukup, tidak memaksakan diri beraktivitas di luar gedung yang bisa memicu kelelahan ataupun dehidrasi akibat paparan cuaca panas di Arab Saudi," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Termasuk yang Viral Kangen Ayam, Jemaah Haji RI Banyak yang Demensia"