 |
| Penampakan jasad korban tewas tabrakan kereta di India. (Foto: STR/NurPhoto via Getty Images) |
India resmi menyelesaikan proses evakuasi korban kecelakaan kereta api paling mematikan selama lebih dari dua dekade, Minggu (4/6/2023). Jumlah orang yang tewas direvisi otoritas setempat dari semula 288 jiwa, menjadi 275 kasus, berdasarkan pengecekan ulang laporan data.
Kepala Sekretaris Negara Bagian Timur India, Odisha, menyebut perhitungan tersebut tidak mungkin naik. "Sekarang operasi penyelamatan selesai," kata dia, dikutip dari Channel News Asia Senin (5/6).
Lebih dari 900 orang telah dipulangkan dari rumah sakit sementara 260 korban masih dirawat, satu pasien dilaporkan kritis.
Tepat di Bahanaga High School, sekolah India yang disulap menjadi kamar jasad darurat, bau daging busuk meluas, tidak terhindarkan. Pasalnya, banyak mayat berjejeran memenuhi lorong koridor sekolah serta kelas-kelas yang dijadikan kamar.
Kondisinya memprihatinkan lantaran anggota tubuh para jasad terpisah. Pantauan pada Sabtu malam, lumuran darah masih memenuhi sebagian besar korban tewas tersebut.
Belasan keluarga di India menanti kejelasan identifikasi mayat yang sulit dilakukan otoritas setempat akibat tidak lengkapnya anggota badan korban.
"Jenazah yang datang ke sini sudah dalam keadaan sangat memprihatinkan," kata Arvind Agarwal, petugas kamar mayat darurat. Suhu panas yang membara semakin merusak kondisi banyak jasad tersebut.
Petugas polisi dibuat kewalahan dengan permintaan identifikasi jasad yang mencapai lebih dari 100 korban. Hingga saat ini baru 45 korban tewas yang bisa ditelusuri identitasnya.
"Ada mayat dengan hanya batang tubuh, wajah yang terbakar seluruhnya, tengkorak yang rusak dan tidak ada penanda identitas lain yang terlihat," kata petugas polisi Ranajit Nayak yang menangani jasad.
"Apakah Anda berharap bahwa identifikasi ini akan mudah bagi siapa saja?"
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ngerinya Kondisi Jasad Korban Tragedi Kereta India, Anggota Tubuh Terpisah"