Situasi Corona di China. (Foto: Getty Images) |
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak petinggi kesehatan China untuk membagikan informasi spesifik dan 'real-time' tentang situasi COVID-19 di negara tersebut, sambil terus menilai lonjakan infeksi terbaru secara teratur pada Jumat (30/12/22).
WHO telah meminta para petinggi China untuk membagikan lebih banyak data pengurutan seperti data rawat inap, kematian, dan vaksinasi.
Angka resmi dari China dinilai telah menjadi panduan yang tidak bisa diandalkan karena lebih sedikit pengujian yang dilakukan di seluruh negeri menyusul pelonggaran kebijakan ketat 'Zero-COVID' baru-baru ini.
Sebelumnya, WHO mengatakan bahwa China mungkin sedang berjuang untuk menghitung infeksi COVID-19. Lembaga tersebut akan mengundang para ilmuwan China untuk mempresentasikan data terperinci mengenai pengurutan virus yang dijadwalkan pada 3 Januari.
Infeksi COVID telah meningkat di seluruh China pada bulan Desember kemarin setelah Beijing menghapus kebijakan Zero COVID termasuk dalam pengujian PCR. Adapun Amerika Serikat, Korea Selatan, India, Italia, Jepang, dan Taiwan telah memberlakukan tes COVID pada pelancong asal China.
Kedua belah pihak bertukar pandangan mengenai situasi epidemi saat ini, perawatan medis, vaksinasi, dan masalah teknis lainnya, kata otoritas China. Mereka menambahkan akan ada lebih banyak pertukaran teknis yang nantinya diadakan.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Data Resmi Nggak Meyakinkan, WHO Desak Xi Jinping Bagikan Data Asli COVID-19"