 |
| Foto: Ari Saputra |
Beberapa hari terakhir, masyarakat Indonesia di berbagai wilayah mengeluhkan cuaca yang super panas, lebih gerah dibandingkan hari-hari biasanya. Proteksi terhadap kulit dari teriknya matahari menjadi sorotan banyak pihak, agar kulit tak terimbas efek negatif dari indeks sinar UV yang mencapai level berbahaya pada waktu-waktu tertentu.
Namun di samping itu, dokter juga mengingatkan efek perubahan cuaca terhadap imunitas tubuh. Seringkali terdengar, perubahan cuaca membuat masyarakat lebih rentan sakit. Terlebih kini, banyak orang baru saja melakukan perjalanan jauh kala mudik Lebaran.
"Perubahan cuaca dan perubahan suhu saja sudah bisa menurunkan imunitas. Jadi imunitas kita dipengaruhi berbagai faktor dari perubahan suhu," terang dokter spesialis kulit dan kelamin dr Fitria Amalia Umar SpKK, dalam program detikPagi, Kamis (27/4/2023).
"Pertama, aktivitas fisik misalnya capek mudik butuh waktu, jalan di luar dengan keadaan yang terik misalnya apa lagi UV ekstrem itu bisa menurunkan imunitas kita," imbuhnya.
Berjemur Terlalu Lama Bisa Bikin Drop Imunitas
Menurut dr Fitria, terpapar sinar matahari terlalu lama juga bisa menurunkan imunitas seseorang. Misalnya, akibat berjemur terlalu lama. Pasalnya dr Fitria menjelaskan, kulit merupakan lapisan pelindung pertama dan paling luar pada tubuh.
"Lalu efek terlalu lama berjemur di matahari juga bisa menurunkan imunitas. Karena bisa merusak kulit kita. Kerusakan sel kulit kita bisa mengurangi imunitas secara umum karena kulit adalah barrier terluar tubuh. Pertahanan tubuh paling luar di tubuh kita kalau rusak, imunitasnya ikut berpengaruh," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Tak Cuma Gosong, Panas-panasan Terlalu Lama Juga Bikin Imun Ngedrop!"