Ilustrasi sakit punggung (Foto: Getty Images/iStockphoto/SamuelBrownNG) |
Sebuah studi terbaru menemukan orang yang terlalu lama duduk memiliki risiko kematian lebih tinggi daripada orang yang sering berdiri dan berjalan. Kebiasaan duduk terlalu lama biasanya kerap dialami oleh para pekerja kantor.
Dikutip dari South China Morning Post (SCMP), studi yang meneliti hampir 500 ribu orang di Taiwan selama 13 tahun menemukan bahwa duduk dalam waktu terlalu lama dapat meningkatkan risiko kematian sebesar 16 persen. Bahkan duduk terlalu lama juga dikaitkan dengan risiko kematian akibat kardiovaskular sebesar 34 persen lebih tinggi.
"Risiko serius yang terkait dengan duduk dalam waktu lama di tempat kerja dapat dikurangi dengan melakukan istirahat teratur dan melakukan aktivitas fisik tambahan," kata para peneliti di Taiwan dan Amerika Serikat, dalam sebuah artikel yang diterbitkan di jurnal medis JAMA Network Open pada 19 Januari.
"Perubahan sistemik, seperti lebih sering istirahat, meja berdiri, area kerja yang ditentukan untuk aktivitas fisik dan manfaat keanggotaan gym, dapat membantu mengurangi risiko," lanjutnya.
Dalam studi tersebut, para peneliti menganalisis data yang dikumpulkan dari orang-orang dengan pekerjaan penuh waktu, berusia di atas 20 tahun. Data ini adalah bagian dari program pemeriksaan kesehatan tahunan atau dua kali setahun di Taiwan antara 1996 dan 2017.
Sebagai catatan, para peneliti tidak menggunakan data para karyawan yang sudah memiliki atau didiagnosa mengidap penyakit kardiovaskular.
Dalam kuesioner yang diberikan, para peserta penelitian wajib menjawab pertanyaan terkait apakah mereka sering duduk, sebagian besar duduk dan berdiri sambil melakukan gerakan berulang-ulang saat bekerja, atau sebagian besar waktu mereka berdiri dan berjalan-jalan.
Selama 13 tahun penelitian, para ahli mencatat lebih dari 26 ribu kematian. Lalu, 57 persen di antara jumlah kematian tersebut terjadi pada peserta yang mengaku terlalu sering duduk di tempat kerja. Selain itu, 60 persen kematian pada kelompok "terlalu sering duduk", terkait dengan penyakit kardiovaskular.
Penulis utama sekaligus profesor di Fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas Kedokteran Taipei, Wayne Gao, mengatakan bahwa langkah sederhana dapat mengurangi risiko kesehatan akibat duduk terlalu lama.
"Orang-orang harus menghentikan kebiasaan terlalu lama duduk dengan bergerak secara teratur. Pengingat setiap jam di ponsel untuk berjalan sebanyak 300 hingga 500 langkah sangat membantu," kata Gao.
"Di luar pekerjaan, berjalan kaki adalah cara yang baik untuk meningkatkan aktivitas fisik," lanjutnya.
Meski begitu, para peneliti menyebut 'meninggalkan meja' untuk beristirahat dengan berjalan dan berolahraga ringan selama 15 hingga 30 menit per hari dapat mengimbangi risiko kematian termasuk akibat kardiovaskular tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga merekomendasikan setiap orang untuk membatasi waktu duduk dan rutin menggerakkan tubuh demi menjaga kesehatan. Menurut WHO, terlalu lama duduk dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, kanker, dan diabetes tipe 2.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Duh! Studi Baru Ungkap Duduk Terlalu Lama Bisa Bikin Mati Muda"