 |
| detikcom |
Cacar monyet yang kini mewabah di banyak negara sudah masuk Indonesia. Menyusul temuan kasus cacar monyet pertama di RI dialami WNI pria berusia 27 tahun asal DKI, Kementerian Kesehatan RI melaporkan total 26 suspek kasus cacar monyet di Indonesia. 21 di antaranya negatif cacar monyet (discarded), 1 kasus terkonfirmasi positif, dan 4 orang suspek masih menunggu hasil.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu menjelaskan, dua suspek yang masih menunggu hasil tersebut berlokasi di Makassar, dua yang lain di DKI Jakarta.
"(Pasien cacar monyet pertama di DKI Jakarta) sudah sembuh udah bagus monkeypox-nya belum kita ambil hasil tapi kalau dari sisi gejalanya sudah bagus, sudah bagus," ungkap Maxi, Rabu (24/8/2022).
Direktur Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dr Imran Agus Nurali, SpKO menjelaskan, kunci pencegahan penularan cacar monyet adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Meski penyakit ini menular lewat sentuhan, termasuk bersalaman, seseorang tidak akan terpapar virus cacar monyet jika rajin mencuci tangan dengan benar menggunakan sabun.
"Sebenarnya, itu masalah dari luar, zoonosis penyakit pada binatang. Intinya,(penerapan) PHBS. Bagaimana kita mempunyai higienis dan lingkungan kita bisa bersih. Masalah dari luar itu kan kita harus kalau di pandemi COVID tracing, orang dari luar lalu ditelusuri siapa sih yang berdekatan dengan dia. Ini kan karena sentuhan. Beda dengan COVID-19, lewat udara (droplet)," bebernya saat ditemui detikcom di Jakarta Selatan, Kamis (25/8).
"Ini kan sebenarnya ringan ya, di rumah isolasi mandiri. Jadi PHBS kuncinya. Karena sentuhan, sentuhan fisik kan bisa macam-macam (misalnya) salaman. Selama itu dia cuci tangan pakai sabun ya hilang," pungkas dr Imran.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kemenkes Sebut Bersalaman Bisa Tularkan Cacar Monyet! Begini Mencegahnya"