 |
| Ilustrasi Matahari. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Pitris) |
National Aeronautics and Space Administration (NASA) sukses mengabadikan momen langka di pusat Tata Surya. Sebanyak empat kali letusan besar terjadi di atmosfer Matahari.
Kejadian yang jarang nampak ini berhasil direkam Solar Dynamics Observatory (SDO) milik NASA, yang berbasis di luar angkasa. Peristiwanya berlangsung pada tanggal 23 April lalu.
Dilansir dari The Sun, Senin (29/4/2024), fenomena ini dinamakan solar flare yang merupakan ledakan radiasi elektromagnetik di permukaan Matahari. Hal itu terjadi disebabkan oleh akumulasi energi magnetik di atmosfernya.
NASA pun berhasil menangkap empat letusan tersebut, yang semuanya berada di lokasi berbeda. Jarak setiap ledakan diperkirakan ratusan ribu mil di permukaan Matahari.
Nah peristiwa dimaksud disebut sebagai 'solar flares simpatik', yaitu sepasang ledakan yang terjadi hampir bersamaan di wilayah aktif, tetapi terpisah jauh satu sama lainnya.
"Solar flares simpatik yang terjadi bukanlah sepasang ledakan yang sederhana, melainkan kuartet kompleks yang menutupi sebagian besar belahan Bumi yang menghadap Matahari. Ini menjadikannya sebagai 'super simpatik'," jelas situs tersebut.
Kuartet ledakan ini sebenarnya reaksi berantai dan terhubung oleh loop magnetik, yang hampir tidak terlihat di korona Matahari.
Space.com mengungkapkan, ledakan sebanyak empat kali menjadi tanda bahwa Matahari tengah mencapai titik maksimumnya. Puncak aktivitas Matahari ini terjadi setiap 11 tahun sekali.
Lantas apakah kejadian tersebut akan memberikan dampak terhadap Bumi? Sementara ini belum diketahui secara jelas apa efek yang akan dirasakan Bumi, dari aktivitas mengerikan itu.
Namun fenomena langka ini menjadi bukti nyata, bahwa masih banyak hal yang belum diketahui soal pusat Tata Surya kita. Tentunya itu memberikan peluang bagi para ilmuwan, untuk mempelajari lebih lanjut soal aktivitas Matahari dan dampaknya bagi Bumi.
Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "NASA Potret 4 Ledakan Besar di Matahari, Apa Dampaknya ke Bumi?"