 |
| Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, detikcom |
Belum lama ini Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan akhir pandemi COVID-19 sudah di depan mata. Ia menyoroti angka kematian COVID-19 global yang mengalami penurunan.
"Pekan lalu, angka kematian akibat COVID-19 mingguan yang terlaporkan adalah yang terendah sejak Maret 2020. Kita belum pernah ada di posisi sebaik ini dalam upaya mengakhiri pandemi COVID-19. Kita belum tiba di sana (akhir pandemi COVID-19), tapi akhir pandemi sudah di depan mata," ujarnya, dikutip detikcom dari laman Twitter resmi @DrTedros.
Menanggapi hal tersebut, rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Ova Emilia mengungkapkan, jika WHO sudah memberikan sinyal seperti itu artinya sudah ada perhitungannya. Namun, perhitungan tersebut juga disesuaikan lagi dengan masing-masing wilayah.
Berbicara tentang wilayah, Emilia menyoroti keadaan di Indonesia. Menurutnya, keadaan COVID-19 di Indonesia terlihat stabil, bahkan mengalami penurunan kasus beberapa waktu belakangan ini.
"Kalau WHO sudah menyampaikan seperti itu artinya sudah ada perhitungannya, tapi dikembalikan lagi masing-masing wilayah memiliki kekhasan jadi sifat proporsional dan relatif, kalo di indonesia sendiri saya kira sudah semakin berkurang dan juga daya tahan dengan adanya vaksinasi terbukti baik," ucapnya saat ditemui di Sinduadi, Kabupaten Sleman, Selasa (20/9/2022).
Meski WHO menyebut pandemi COVID-19 segera berakhir, Emilia tetap mengimbau masyarakat untuk tidak lengah dan tetap waspada.
"Jadi bukan pandemi lagi tapi sudah post pandemi. Kewaspadaan tetap harus untuk segala hal, contoh sesuatu yang sudah tidak menjadi pandemi atau wabah seperti polio, sekarang di Amerika tiba-tiba ada polio lagi karena suatu kejadian di mana kita tidak memiliki mitigasi atau melihat sebagai suatu hal yang mengancam, sehingga orang lengah," lanjutnya lagi.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "WHO Sebut Akhir Pandemi COVID-19 Sudah Depan Mata, Ini Kata Rektor UGM"