 |
| Foto: thinkstock |
Kanker merupakan penyakit berbahaya yang berisiko tinggi mengancam jiwa pengidapnya. Bahkan, ia telah menjadi penyumbang utama dalam peningkatan mortalitas di dunia. Sel kanker berpeluang tumbuh dan berkembang pada setiap bagian organ tubuh, baik dari otak hingga ujung kaki.
Menurut Plt Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Direktur Pelayanan Kesehatan Primer Kementerian Kesehatan RI, dr Yanti Herman MH.Kes, setidaknya terdapat 10 juta jiwa melayang akibat penyakit berbahaya ini pada 2020. Temuan kasusnya sering dikaitkan oleh kanker payudara, paru-paru, kolon, rektum, dan prostat.
Sementara itu, ia berwanti-wanti ada jenis kanker lain yang cukup banyak menyerang para pria di Indonesia. Penyakit tersebut berhubungan langsung dengan sistem pernapasan, seperti kanker trakea, bronkus, dan paru-paru.
"Prevalensi kanker tertinggi di indonesia pada laki-laki didominasi oleh kanker trakea, bronkus, dan paru-paru," ungkapnya, ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (18/10/2022).
Faktor penyebab tingginya kasus tersebut adalah kesadaran yang kurang dari masyarakat untuk mendeteksi sejak dini tanda-tanda kanker. Masyarakat acap kali datang dengan kondisi yang sudah parah ke fasilitas kesehatan sehingga kondisinya sulit diobati.
"Kebanyakan dari mereka datang ke faskes (Fasilitas Kesehatan) ketika sudah di tahap lanjut sehingga sulit diobati," lanjutnya.
Ia pun tidak menampik bahwa buruknya layanan kesehatan juga memicu tingginya prevalensi kasus kanker. Maka dari itu, pemerintah pun tengah berupaya secara masif melakukan percepatan layanan kesehatan untuk kanker melalui rancangan enam pilar transformasi sistem kesehatan.
"Kemenkes telah mencanangkan percepatan transformasi kesehatan. Ada enam pilar untuk mendukung hal tersebut, yaitu transformasi layanan primer, layanan rujukan, ketahanan layanan kesehatan, sumber daya kesehatan, pembiayaan kesehatan, dan teknologi kesehatan," lanjutnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Waspada! Kemenkes RI Sebut Jenis Kanker Ini Paling Banyak Diidap Pria"