 |
| Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/chayakorn lotongkum) |
Beberapa waktu terakhir, varian baru COVID-19 BA.2.86 atau varian Pirola menjadi sorotan ahli kesehatan dunia. Berbeda dengan varian-varian sebelumnya, COVID-19 varian Pirola diketahui sangat bermutasi dan kini sudah ditemui di belasan negara.
Walaupun hingga saat ini varian Pirola belum terdeteksi di Indonesia, Kementerian Kesehatan RI memastikan vaksin COVID yang sudah ada saat ini cukup ampuh menghadapi berbagai varian baru, termasuk Pirola.
Plt Direktur Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan Kemenkes RI Ir Sodikin Sadek, MKes mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah mengutamakan vaksin COVID buatan lokal. Ia menjelaskan pada saat ini ada dua produsen yang ditunjuk pemerintah untuk memproduksi vaksin COVID.
Ia menuturkan bahwa kedua produsen yang ditunjuk oleh pemerintah terus melakukan penelitian terkait vaksin COVID terutama dalam menghadapi berbagai varian baru.
"Sekarang yang saya tahu ada dua produsen ya satu dari Biofarma dan Etana. Mereka terus menerus melakukan riset, penelitian, dan memproduksi produk lokalnya," ucap Sodikin ketika ditemui di Jakarta Selatan, Rabu (13/9/2023).
"Jadi vaksin yang digunakan pada saat ini ada bisa dijamin untuk menghadapi varian-varian baru yang sudah ada. Karena pasti sudah melalui clinical trial," sambungnya.
Sodikin mengatakan bahwa kualitas vaksin COVID buatan dalam negeri sudah sangat baik. Untuk mendapatkan vaksin COVID, Sodikin meminta masyarakat untuk segera mendapatkannya di fasilitas kesehatan terdekat.
Adapun terkait gejala yang dapat ditimbulkan varian Pirola tidak jauh berbeda bila dibandingkan dengan varian COVID sebelumnya.
"Gejala varian Pirola sama seperti COVID-19 lainnya dan relatif ringan seperti batuk, sakit tenggorokan, flu, bersin, dan demam," ucap Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr Ngabila Salama dalam keterangan tertulis.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Muncul Lagi COVID Varian Pirola, RI 'Otw' Bikin Vaksin Baru? Kemenkes Bilang Gini"