 |
| Kisah wanita berusia 26 tahun punya 22 anak (Foto: Instagram/@batumi_mama.) |
Seorang wanita bernama Kristina Ozturk (26) berkeinginan untuk menambah setidaknya 80 anak lagi bersama pasangannya Galip (58) setelah memiliki 21 bayi melalui ibu pengganti atau surogasi dan satu bayi kandung sejak tahun 2021.
Dikutip dari Mirror, seorang ibu dari 22 anak ini mengatakan bahwa ia ingin memiliki lebih banyak anak dengan suaminya yang kaya raya.
Kristina memiliki satu anak yang dikandungnya secara alami dengan Galip dan 21 anak melalui surogasi di Batumi, Georgia.
Beberapa tahun lalu mereka mengatakan di media sosial bahwa mereka menginginkan 105 bayi dan kini mereka yakin bahwa mereka akan mewujudkannya.
Adapun 22 anak mereka bernama Victoria, Mustafa, Maryam, Irene, Alice, Hassan, Judy, Harper, Hussein, Teresa, Anna, Isabella, Ismail, Mehmet, Ahmet, Ali, Kristina, Alyona, Sarah, Lokman, Alparslan and Olivia.
Kristina sebelumnya mengatakan, "Saya tidak tahu berapa jumlah mereka pada akhirnya, tetapi kami tentu saja tidak berencana untuk berhenti di angka 10. Kami hanya belum siap untuk membicarakan jumlah akhir. Segala sesuatu ada waktunya," imbuhnya.
"Saya dan suami saya mengerahkan segala upaya untuk membesarkan anak-anak kami menjadi orang-orang yang sehat, bahagia, jujur, mengisi hati mereka dengan cahaya dan kebaikan! Bagaimanapun juga, anak-anak kami adalah masa depan dunia. Mereka adalah kebahagiaan kami! Masing-masing dari mereka memberikan kehangatan dan cinta!," terang Kristina dalam salah satu unggahan di Instagram pribadinya @batumi_mama.
Namun, pasangan ini harus menunda mimpi mereka untuk memiliki lebih banyak keturunan karena Galip dilaporkan dijatuhi hukuman delapan tahun penjara pada awal tahun ini.
Kisah Kristina bertemu sang suami Galip
Kristina merupakan seorang ibu tunggal ketika ia memutuskan untuk berlibur ke surga subtrobis yang disebut sebagai 'Las Vegas-nya Laut Hitam'. Di hari pertama liburannya, Kristina bertemu Galip dan mengatakan bahwa dirinya jatuh cinta pada pandangan pertama dengan suaminya tersebut.
Otzurk mendeskripsikan Galip sebagai 'mentor, pemandu, dan pangeran dari negeri dongeng yang tergabung menjadi satu.'
Galip pun berkata demikian. Dirinya juga mengaku jatuh cinta pada pandangan pertama dengan sang istri.
"Dia sangat mudah untuk diajak bersama, dia selalu memiliki senyum di bibirnya namun pada saat yang sama juga pemalu dan misterius. Dia adalah tipe istri yang selalu saya inginkan untuk diri saya sendiri, sebuah berlian yang belum dipotong di mana saya melihat betapa murni dan baiknya hati yang dia miliki," imbuhnya.
Komitmen dan Surogasi
Ketika pasangan ini bertemu, mereka sepakat bahwa mereka ingin memiliki anak sebanyak mungkin. Namun, mereka berambisi dan memutuskan bahwa kemampuan reproduksinya tidak cukup untuk memenuhi keinginan mereka.
Alhasil, mereka memutuskan untuk menggunakan ibu pengganti atau surogasi, dengan biaya sekitar EUR 8.000 (Sekitar Rp 134 Juta) untuk segala prosesnya.
Pasangan suami-istri ini berkomitmen dalam keputusannya tersebut. Mereka menggunakan jasa klinik untuk menangani para ibu pengganti, sementara mereka turut memantau indikator kesehatan dan mengatur pola makan ibu-ibu tersebut selama kehamilan.
Kristina dan Galip pun cukup ketat dalam menyeleksi calon ibu pengganti bagi anak-anak mereka. Pasangan ini hanya memilih wanita muda yang sudah pernah hamil setidaknya satu kali, dan tidak memiliki riwayat kecanduan.
Meskipun masih menggunakan ibu pengganti, Kristina tidak menutup kemungkinan untuk memiliki bayi lagi. Namun ia mengatakan, saat ini hal tersebut tidak praktis, sementara program bayi tabung sangat membebani dirinya.
Sebagai informasi, Georgia telah mengizinkan praktik ibu pengganti atau surogasi sejak tahun 1997 selama pasangan yang terlibat adalah heteroseksual dan sudah menikah.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Punya 22 Anak di Umur 26 Tahun, Ibu Muda Ini Terobsesi Punya 100 Bayi"