 |
| detikcom |
Seorang pria Jakarta berusia 27 tahun telah terkonfirmasi positif cacar monyet pada Jumat (19/08/2022). Sebelumnya, ia telah melakukan perjalan ke luar negeri dan pulang ke Indonesia pada 8 Agustus lalu.
Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, virus Monkeypox memiliki dua varian, yakni Afrika Tengah dan Afrika Barat. Ganas yang mana?
Case fatality rate (CFR) varian Afrika Tengah berada di 10,6 persen, sedangkan Afrika Barat sebesar 3,6 persen. Artinya, Monkeypox varian Afrika Tengah mempunyai sifat yang lebih mematikan ketimbang varian lainnya.
Untungnya, Menkes menjelaskan bahwa kasus pertama cacar monyet adalah varian Afrika Barat. Dari 42 suspek yang di tes PCR hanya satu yang teridentifikasi monkeypox dan tiga di antaranya masih dalam proses penelitian.
"Yang dari Indonesia adalah dari Afrika Barat dan ini bisa dilihat dari genome sequencing biasa," jelas Menkes pada raker DPR Komisi IX, Selasa (30/09/2022).
Untuk mencegah hal ini menjadi pandemi di Indonesia, pemerintah sudah menyiapkan strategi penanganan wabah dengan menggiatkan skrining hingga menyiapkan beberapa rumah sakit rujukan.
"Dari protokol kesehatan kita sudah menyebarkan informasi tentang faktor risiko, pencegahan, dan penanggulangan Monkeypox ke seluruh dinas-dinas kesehatan, rumah sakit, masyarakat umum, serta kelompok-kelompok yang berisiko," tambah Menkes.
Selain itu, Kementerian Kesehatan telah mempersiapkan 1000-an lab PCR yang tersebar di seluruh Indonesia dengan pendistribusian reagent ke kota-kota besar yang berpotensi monkeypox. Dari persiapan vaksinasi, Indonesia telah memesan 2.000 dosis vaksin Bavarian Nordic yang dibantu oleh KBRI Denmark.
Lebih lanjut, Menkes memberikan kabar baik bagi warga yang telah divaksinasi cacar biasa (smallpox) karena sudah memiliki antibodi dan perlindungan pada virus Monkeypox. Sebab, asal virusnya sama.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Menkes Ungkap Seberapa 'Ganas' Varian Cacar Monyet yang Serang Pasien Pertama RI"