 |
| Ilustrasi perbedaan nyeri asam urat dan kolesterol (Foto: Getty Images/iStockphoto) |
Perbedaan asam urat dan kolesterol terkadang tidak begitu dipahami oleh masyarakat awam. Tak heran, sebab kedua kondisi tersebut memiliki sejumlah gejala yang serupa.
Untuk bisa mengetahui perbedaan asam urat dan kolesterol, tentu kita harus mengetahui definisi dari masing-masing penyakit tersebut. Asam urat adalah nyeri pada sendi yang disertai dengan kemerahan dan pembengkakan. Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di sendi.
Sementara, kolesterol tinggi adalah kondisi ketika jumlah total kolesterol dan kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) melebihi batas normal. Kolesterol LDL dapat memicu terjadinya penyempitan pada pembuluh darah dan gangguan pada sistem kardiovaskular.
Lantas, kenapa asam urat dan kolesterol sering dianggap sama? Kedua kondisi tersebut memang memiliki sejumlah kemiripan, khususnya dari segi gejala. Baik asam urat dan kolesterol dapat memicu gejala berupa rasa nyeri di bagian tubuh.
Pada asam urat, nyeri biasanya muncul di persendian tangan, lutut, pergelangan kaki, atau jari kaki. Namun, nyeri asam urat terkadang juga bisa muncul di leher. Begitu pula dengan kolesterol tinggi. Kondisi ini bisa menyebabkan gejala nyeri pada leher hingga kaki. Lantaran sama-sama bisa menyebabkan nyeri di leher dan kaki, tak heran jika kedua kondisi ini sering dianggap sama dan tertukar.
Lalu, bagaimana cara membedakan asam urat dan kolesterol?
Perbedaan Asam Urat dan Kolesterol
Perbedaan gejala asam urat dan kolesterol bisa dilihat dari faktor penyebabnya. Pada asam urat, nyeri disebabkan oleh penumpukan purin di persendian yang kemudian membentuk kristal asam urat. Kristal asam urat ini dapat memicu peradangan sehingga menimbulkan gejala berupa nyeri dan bengkak.
Sedangkan, nyeri pada kolesterol disebabkan oleh penumpukan lemak pada pembuluh darah, sehingga menghambat peredaran darah. Lemak yang menumpuk akan berubah menjadi plak yang dapat mempersempit pembuluh darah di sekitarnya. Kondisi ini disebut juga dengan aterosklerosis.
Selain itu, perbedaan asam urat dan kolesterol juga bisa diamati dari gejala penyertanya. Selain nyeri, gejala lain yang bisa menyertai penyakit asam urat di antaranya:
- Kemerahan di area yang meradang
- Sendi bengkak, kaku, dan sulit digerakkan
- Nyeri sering muncul di malam hari
- Nyeri bertambah sakit saat disentuh
- Nyeri saat bergerak
Sementara, kolesterol tinggi umumnya tidak menimbulkan gejala tersendiri. Namun, kolesterol tinggi dapat memicu kondisi lain seperti penyakit jantung, ginjal, hingga stroke. Akibatnya, orang yang mengidap kolesterol tinggi cenderung mengalami gejala dari kondisi-kondisi tersebut. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai:
Penyakit jantung
- Nyeri di dada
- Nyeri di lengan yang menjalar ke tubuh sebelah kiri
- Keringat dingin
- Nyeri di kaki, rahang, atau punggung
- Kelelahan
- Cepat lelah dan mengantuk
- Kram otot
- Kulit kering dan gatal
- Sulit buang air kecil
- Bengkak di kaki
- Kelemahan atau kesemutan di salah satu sisi wajah atau tubuh
- Kesulitan berbicara
- Sakit kepala
- Pusing berputar (vertigo)
- Kehilangan keseimbangan saat berjalan
Cara Mengatasi Asam Urat dan Kolesterol
Kendati disebabkan oleh faktor yang berbeda, cara mengatasi asam urat dan kolesterol sebenarnya tidak jauh berbeda. Salah satunya dengan membatasi konsumsi daging merah dan jeroan karena mengandung purin dan kolesterol yang sangat tinggi.
Selain daging merah dan jeroan, pengidap asam urat juga harus mengurangi konsumsi makanan laut tertentu, seperti udang dan kerang, lantaran mengandung purin yang cukup tinggi. Sementara, pengidap kolesterol perlu mengurangi konsumsi makanan seperti gorengan, kuning telur, cumi-cumi, dan udang karena dapat meningkatkan jumlah kolesterol LDL dalam tubuh.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Sama-sama Bikin Nyeri, Ini Perbedaan Asam Urat dan Kolesterol Tinggi"