 |
| Ilustrasi bayi (Foto: Getty Images/iStockphoto/janzwolinski) |
Bayi berusia 38 hari di Gresik meninggal dunia setelah kaget mendengar suara keras dari ledakan petasan. Tante dari bayi tersebut, Nufus, mengungkapkan bahwa sang keponakan sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit selama 6 hari.
"Setelah mendengar petasan itu, keponakan (korban) saya itu langsung kaget hingga mata kanannya itu nutup sebelah dan lidahnya terbalik ke atas," terang Nufus, dikutip dari detikJatim.
Setelah mengalami kondisi tersebut, bayi berinisial HDN langsung dibawa ke rumah sakit. Nufus menjelaskan, hasil CT scan sang keponakan menunjukkan adanya pembuluh darah otak pecah.
Menurut dokter yang merawat, penyebab pembuluh darah otak bayi tersebut pecah imbas benturan. Akan tetapi, Nufus menyebut sang keponakan tak pernah terbentur apapun.
"Setelah kita jelaskan bahwa tidak pernah terbentur, dokter bilang bahwa pecahnya pembuluh otak itu juga bisa disebabkan karena kaget yang luar biasa," jelas Nufus.
Menanggapi hal tersebut, spesialis anak dr Kurniawan Satria Denta, M,Sc, SpA, mengungkapkan suara keras dari petasan belum tentu menjadi penyebabnya, namun bisa menjadi pemicu awal kondisi yang dialami bayi tersebut. Bayi berusia di bawah 60 hari rentan mengalami cedera kepala atau pendarahan di kepala tanpa adanya benturan keras.
"Belum tentu ada benturan keras. Tanpa terlihat adanya benturan keras, perdarahan spontan di kepala bayi bisa terjadi," tuturnya saat dihubungi detikcom, Jumat (28/4).
Adapun perdarahan spontan di kepala bisa terjadi pada semua bayi, namun lebih berisiko pada bayi dengan kondisi tertentu, seperti prematur atau defisiensi vitamin K.
Lebih lanjut, dr Denta juga mengungkapkan beberapa dampak fatal pada bayi yang disebabkan oleh suara keras seperti petasan.
"Kemungkinan terbesar adalah akan menyebabkan gangguan pendengaran, mulai dari ringan sampai berat," sambungnya lagi.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Diduga Picu Bayi di Gresik Meninggal, Bisa Begini Dampak Suara Petasan Bagi Anak"